Kafir Kristen pemuja Yesus
bertanya, Kenapa Hadis Nabi yang bukan wahyu itu harus dijadikan hukum/ syariat
dan iman Islam yang bisa-bisa melebihi otoritas Quran, yang wahyu? Saya jawab:
sumber hukum dalam Islam bukan hanya Al-Qur’an atau hanya Hadits, tetapi
keduanya; Al-Qur’an dan Hadits. Al-Qur’an hanya memuat hukum syariat secara
global, sedangkan di dalam Hadits terdapat rincian hukum syariat yang ada dalam
Al-Qur’an. Sebagai contoh; Al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk mendirikan
shalat, tetapi di sana tidak terdapat keterangan bagaimana shalat harus
dilakukan. Untuk dapat mendirikan shalat dengan benar, umat Islam dapat
mengetahuinya dengan membaca dan mempelajari hadits-hadits Nabi yang berkaitan
dengan shalat. Hadits merupakan sumber hukum islam yang kedua setelah
Al-Qur’an, umat islam tidak mungkin memahami syariat islam secara mendalam dan
lengkap dengan tanpa kembali kepada kedua sumber islam tersebut. Dalam sebuah
hadits shahih, Rasulullah saw bersabda, "Ketahuilah,
sesungguhnya aku diberi Al-Qur'an dan yang semisal bersamanya (As Sunnah). (Sunan Abu Daud: 3988). Jadi jelas, walaupun hadits
bersumber pada Nabi Muhammad saw, tetapi semua hukum syariat di dalamnya, baik
perintah atau pun larangan berasal dari Allah swt.
Memang benar hadits-hadits Nabi
baru dibukukan setelah Nabi Muhammad saw wafat. Memang benar sewaktu hidup Nabi
Muhammad saw pernah melarang menulis sesuatu selain Al-Qur’an (Musnad
Ahmad: 10663). Tetapi larangan ini bukan larangan yang bersifat mutlak.
Pada masa itu ayat-ayat Al-Qur’an masih turun kepada Nabi Muhammad. Nabi
Muhammad saw melarang menulis sesuatu dari beliau selain Al-Qur’an, karena
beliau khawatir Al-Qur’an akan tercampur dengan yang selain ayat-ayat
Al-Qur’an. Setelah Nabi Muhammad saw wafat dan Al-Qur’an telah selesai
diturunkan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz menginstruksikan pembukuan hadits
karena merasa khawatir hadits akan hilang dan lenyap, sebab banyak sahabat yang
meninggal atau karena khawatir tercampur baurnya hadits asli dan hadits palsu.
Karena pada masa itu agama Islam telah meluas dan dianut oleh berbagai ras suku
bangsa, muncul pula beragam kepentingan, dan adanya kelompok atheis yang ingin
menghancurkan agama Islam dengan cara membuat hadits palsu yang menyesatkan
demi mendukung kepentingan mereka. Jadi tidak benar tuduhan kafir Kristen
pemuja Yesus bahwa para pengumpul hadits nekat membukukan hadits Nabi karena
ingin mendapatkan pengakuan dan otoritas dalam agama Islam.
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dan tatkala ditemukan
“Hadis-emas” yang muluk, tak jarang Muslim malahan lebih memilih dan menjagoi
apa kata Hadis ketimbang Quran, sekalipun keduanya berseberangan! Contoh klasik
yang paling mencolok adalah isyu tentang mukjizat Muhammad. Quran jelas
membantah adanya mukjizat Muhammad yang manapun kecuali Quran itulah. Namun
Hadis-hadis yang muncul seratusan tahun kemudian semarak dipenuhi dengan
pelbagai mukjizat dahsyat Muhammad yang tidak mau kalah dengan mukjizat Yesus!
Dan inilah yang diadopsi oleh pride & ego Muslim dengan mengorbankan Quran.
Sungguh tragis dan saling melecehkan!
Jawaban Saya: Firman Allah swt: Dan
orang-orang kafir Mekah berkata: "Mengapa
tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan
sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata." (Al 'Ankabuut: 50). Ayat ini atau
semisalnya bukanlah bantahan Al-Qur’an tentang mukjizat Nabi Muhammad saw. Ayat
ini menjelaskan bahwa mukjizat itu kuasa Allah swt dan terserah kepada Allah
swt mau memperlihatkannya atau tidak. Tidak semua permintaan orang-orang kafir
untuk diperlihatkan mukjizat dipenuhi oleh Allah swt dan tidak semua permintaan
orang-orang kafir untuk diperlihatkan mukjizat tidak dipenuhi oleh Allah swt.
Jadi jangan berpikir kalau Allah swt atau Nabi Muhammad saw tidak dapat
bermukjizat karena tidak memenuhi permintaan orang-orang kafir untuk
diperlihatkan mukjizat. Allah swt pernah memperlihatkan mukjizat dengan
perantaraan Nabi Muhammad saw, tetapi setelah melihatnya orang-orang kafir
mendustakannya dengan mengatakan mukjizat itu adalah sihir. Mukjizat ini tidak
hanya tertulis dalam hadits tetapi juga telah diabadikan dalam Al-Qur’an, sebagaimana
firman Allah;
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika
mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling
dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." (Al Qamar: 1-2).
Shalat Quran Ditabrak Shalat Hadis
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Pelecehan Quran berlanjut
dengan isu besar yang tak tuntas-tuntasnya tentang shalat fardhu 5 waktu.
Kenapa Muslim mengikuti Hadis yang mewajibkan 5 waktu, dan bukan Quran? Padahal
tidak satu pun ayat Quran yang memunculkan angka lima maupun nama-nama waktu
spesifik untuk ke 5-waktu shalat, kecuali hanya berunsurkan tiga waktu saja:
“Dirikanlah shalat dari sesudah
matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya
shalat fajar itu disaksikan (oleh malaikat)”. (QS.17:78).
Jawaban Saya: Di sini kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Muslim
telah melecehkan Al-Qur’an dengan mengikuti hadits yang mewajibkan shalat lima
waktu, sedangkan dalam Al-Qur’an hanya disebutkan tiga waktu shalat. Memang
benar Al-Qur’an hanya menyebut waktu shalat hanya tiga waktu, tanpa shalat
Zuhur dan Ashar. Tetapi seperti yang telah saya sampaikan di awal, sumber hukum
dalam Islam bukan hanya Al-Qur’an atau hanya Hadits, tetapi keduanya; Al-Qur’an
dan Hadits. Walaupun shalat Zuhur dan Ashar tidak disebutkan dalam Al-Qur’an,
tetapi Rasulullah saw telah menyebutkan shalat Zuhur dan Ashar. Al-Qur’an hanya
menyebutkan tiga waktu shalat, sedangkan Hadits menyebutkan lima waktu shalat.
Apakah dengan menjalankan shalat lima waktu, seorang Muslim tidak dapat
dikatakan melecehkan Al-Qur’an? Sama sekali tidak, karena Allah swt sendiri
yang meminta orang beriman untuk taat bukan hanya kepada diri-Nya, tetapi juga
taat kepada Rasul-Nya, Muhammad saw, sebagaimana firman-Nya;
Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya)
dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya
kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (Al Maa'idah: 92).
Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu
berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat
Allah) dengan terang. (At Taghaabun:
12).
Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul,
supaya kamu diberi rahmat. (An Nuur:
56).
Hadits Nabi adalah satu dari dua
sumber syariat Islam setelah Al-Quran. Fungsi hadits dalam syariat Islam sangat
strategis. Di antara fungsi hadits yang paling penting adalah menafsirkan
Al-Qur`an dan menetapkan hukum-hukum lain yang tidak terdapat dalam Al-Qur`an.
Oleh karena kedudukan hadits Nabi yang demikian penting, kafir Kristen pemuja
Yesus merasa sangat berkepentingan untuk menghancurkan keyakinan umat Islam
terhadap hadits sebagai sumber hukum Islam yang kedua. Kafir Kristen pemuja
Yesus yang menganggap hadits sebagai dongeng yang di ada-adakan,
dicocok-cocokkan yang muncul ratusan tahun setelah Nabi Muhammad saw wafat. Anehnya,
walaupun mereka tidak mengakui Hadits sebagai sumber hukum Islam yang kedua
setelah Al-Qur’an, mereka mengutip sabda Nabi Muhammad saw tentang larangan
menulis Hadits, padahal ucapan Rasulullah itu hanya ditemukan dalam Hadits yang
tidak mereka akui. Jika kafir Kristen pemuja Yesus dapat begitu kritis terhadap
hadits, bagaimana mungkin mereka sampai sekarang masih menganggap Injil adalah
firman Tuhan?
Padahal Injil adalah kitab yang
tidak pernah di kenal oleh Yesus. Injil ditulis oleh orang-orang tidak dikenal,
yang baru pada tahun 200 Masehi Injil-injil tersebut sengaja dinamai dengan murid-murid Yesus agar Injil-injil ini
dapat di akui sebagai firman Tuhan. Pada periode pertama orang Kristen, Injil
hanya di anggap sebagai cerita rakyat. Para penulis Injil tidak
memikirkan akurasi sejarah dan doktrin-doktrin Kristen, karena manusia pada
masa itu, yakni sebelum tahun 200 M, tidak memikirkan hukum dan belum berobsesi
menjadikan karya-karya mereka yang telah beredar dan diterima publik sebagai
kitab suci. Proses penyusunan kitab-kitab Perjanjian Baru berjalan sangat
lambat. Dalam rentang waktu yang lama, manusia tidak berpikir bahwa kitab-kitab
ini akan dianggap suci.
Hadits vs Injil
Seluruh nas hadits Nabi memiliki
jalur periwayatan (sanad) yang bersambung langsung kepada sumber pertama yaitu
Nabi Muhammad SAW. Bila sebuah hadits terdapat jalur periwayatan (sanad) yang
cacat atau rusak, maka statusnya menjadi hadits dhaif (lemah) dengan
klasifikasi, antara lain hadits mursal, hadits munqathi’, hadis mudallas,
hadits mu’dhal, dan hadits mu’allaq. Selain sanad harus bersambung tanpa
terputus, nama-nama periwayat (rowi) harus orang-orang terpercaya (tsiqah).
Bila dalam daftar nama periwayat hadits ada yang tidak tsiqah (cacat moral),
maka statusnya juga dhaif dengan berbagai klasifikasi, antara lain: hadits
maudhu', hadits matruk, hadits mungkar, hadits mu'allal, hadits mudhthorib,
hadits maqlub, hadits munqalib, hadits mudraj dan hadits syadz.
Sedangkan dalam tradisi
kekristenan, tak satu pun ayat Injil dalam Bibel yang memiliki jalur riwayat
yang bersambung kepada Nabi Isa (Yesus). Jika ditelaah menurut kacamata ilmu
hadits, maka seluruh ayat Bibel adalah dhaif semua dalam kategori munqathi’
(terputus jalur) karena periwayatnya tidak diketahui (majhul) maupun tidak
jelas asalnya (la ashla lahu). Berdasarkan penelitian ilmuwan Kristen sendiri,
para penulis empat Injil dalam Bibel, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil
Lukas dan Injil Yohanes, semuanya bukan murid Yesus.
Dari pada mengkritik hadits,
alangkah baiknya kafir Kristen pemuja Yesus mempergunakan waktunya untuk lebih
banyak meneliti Injil. Sibuk mencari selumbar yang ada di mata umat Islam,
tetapi balok kayu segede gunung di mata sendiri tidak di urus. Bagaimana kalian
bisa mencari selumbar di mata umat Islam, kalau mata kalian sendiri tertutup
oleh balok kayu segede gunung. Hai orang kafir, keluarkanlah dahulu balok dari
matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu
dari mata umat Islam.
0 Response to "Al-Quran Ditabrak oleh Syariat Islam?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.