Pernyataan
sebagian umat Islam yang menyebut Al-Qur’an sebagai kitab penyempurna, sudah
sering kita dengar. Namun saya belum bisa menemukan ayat Al-Qur’an dan Hadits
yang dengan eksplisit bisa dijadikan dalil untuk membenarkan penyataan ini. Dalam
hubungannya dengan kitab sebelumnya, Allah menyebut Al-Qur’an sebagai batu
ujian bagi kitab-kitab Allah yang lain (Al Maa'idah: 48), bukan sebagai kitab
penyempurna kitab-kitab Allah sebelumnya. Walaupun tidak ditemukan ayat
Al-Qur’an atau Hadits yang dengan eksplisit bisa dijadikan dalil Al-Qur’an
sebagai kitab penyempurna. Namun dengan membandingkan hukum Syariah yang ada
dalam Islam dengan hukum Taurat, siapa pun akan mengakui bahwa hukum Syariah
dalam Islam memang jauh lebih baik sekaligus lebih sempurna dari pada hukum
Taurat. Di sini saya tidak akan lagi menjelaskan hukum Syariah mana saja yang dapat
di sebut sebagai penyempurna hukum Taurat, karena pada posting yang lain sudah
saya jelaskan, silakan baca di sini Posting kali ini saya maksudkan
sebagai jawaban atas fitnah kafir Kristen pemuja Yesus seperti yang dapat anda
baca di bawah ini:
Al-Quran Sangat Mendukung Isi Injil
Tidak dapat diketahui dengan
jelas apa yang menjadi alasan umat Muslim mengklaim bahwa ajaran Injil telah disempurnakan
oleh Al-Quran. Tidak ada bukti-bukti sejarah yang membenarkan pernyataan tersebut.
Dalam Al-Quran sendiri, terdapat cukup banyak ayat yang mengakui bahwa Injil
adalah benar firman Allah yang harus diterima oleh umat Muslim, di antaranya: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani
Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu:
Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk
orang-orang yang bertakwa.” (Qs 5:46)
Ayat di atas menjelaskan dalam
Injil terdapat petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang bertakwa. Benarkah
petunjuk dan cahaya dari Allah sudah tidak bermanfaat lagi bagi manusia? Ayat
lain berkata, “Maka jika kamu (Muhammad)
berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka
tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu...” (Qs 10:94)
Jelas, kedua ayat di atas
merupakan bukti bahwa Injil tidak ada batas waktu berlaku. Dengan kata lain, Al-Quran
mengakui Injil tidak pernah kedaluwarsa.
Jawaban
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa
putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya
(yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.
Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS.
Al-Maa’idah( 5):46)
Ayat di atas dijadikan dalil oleh
kafir Kristen pemuja Yesus sebagai bukti bahwa Al-Qur’an membenarkan kitab
Taurat dan Injil. Konteks dari ayat tersebut sebetulnya tidak dapat
disangkut-pautkan dengan Islam atau Nabi Muhammad SAW. Ayat di atas merupakan
informasi bahwasanya Allah telah mengutus Isa sebagai Nabi dan Rasul-Nya kepada
Bani Israel dengan membenarkan kitab Taurat. Jadi orang yang membenarkan Taurat
dalam konteks ayat di atas adalah Nabi Isa AS, bukan Nabi Muhammad SAW. Tetapi
pada ayat lainnya, Al-Qur’an membenarkan Injil dan Taurat. Sebagaimana firman
Allah yang artinya, “Dia menurunkan Al
Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (Ali 'Imran: 3). Namun apakah ayat tersebut mengharuskan umat Islam
beriman serta menjalankannya? Tentu saja tidak! Karena Taurat dan Injil adalah
kitab yang diperuntukkan hanya bagi Bani Israel, bukan lainnya. Sebagaimana juga para Nabi dari Bani Israel
yang di utus hanya untuk umatnya saja.
Selain itu, Taurat dan Injil yang
di maksud oleh Al-Qur’an bukanlah kitab yang di sebut dengan Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru. Al-Qur’an menyebut Taurat sebagai kitab yang diturunkan
kepada Nabi Musa AS. Sedangkan Perjanjian Lama adalah kompilasi dari kitab
Taurat dengan banyak kitab-kitab yang dikatakan di tulis oleh para Nabi,
walaupun tidak ada bukti kitab-kitab Perjanjian Lama di tulis oleh para Nabi
Bani Israel. Bagaimana dengan Injil? Menurut Al-Qur’an, Injil adalah kitab
wahyu yang diberikan kepada Nabi Isa AS untuk umatnya dari Bani Israel.
Sebagaimana firman Allah yang artinya, Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi
Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya,
yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya
(yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.
Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Al Maa'idah: 46). Sedangkan Injil
Kristen terdiri dari empat buah kitab (itu yang diakui) yang ditulis oleh orang
tak dikenal setelah Allah menyelamatkan Nabi Isa AS dari penyaliban. Injil
Kristen ini bukanlah kitab wahyu, melainkan kitab karangan orang tak dikenal
yang di atas namakan murid-murid Yesus agar memperoleh pengakuan.
Sekalipun pada suatu hari
ditemukan kitab Injil asli yang pernah Allah turunkan kepada Nabi Isa AS, umat
Islam dan bahkan seluruh manusia sudah tidak memiliki kewajiban untuk
mengamalkan ajaran-ajaran yang ada di dalamnya. Karena dengan telah
diturunkannya Al-Qur’an, kewajiban dalam mengamalkan ajaran-ajaran yang ada
dalam Injil telah dihapuskan. Kadaluwarsanya kitab-kitab yang diturunkan
sebelum Al-Qur’an, dapat anda baca dalam hadits sahih,
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Al Uwaisi berkata,
telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Sa'ad dari Ibnu Syihab dari Salim bin
'Abdullah dari Bapaknya ia mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya keberadaan
kalian dibandingkan ummat-ummat sebelum kalian seperti masa antara shalat
'Ashar dan terbenamnya matahari. Ahlu Taurat diberikan Kitab Taurat,
kemudian mereka mengamalkannya hingga apabila sampai pertengahan siang hari
mereka menjadi lemah (tidak kuat sehingga melalaikannya). Maka mereka
diberi pahala satu qirath satu qirath. Kemudian Ahlu Injil diberikan
Kitab Injil, lalu mereka mengamalkannya hingga waktu shalat 'Ashar, dan mereka
pun melemah. Maka merekapun diberi pahala satu qirath satu qirath.
Sedangkan kita diberikan Al Qur'an, lalu kita mengamalkannya hingga matahari
terbenam, maka kita diberi pahala dua qirath dua qirath. kedua Ahlul Kitab
tersebut berkata, 'Wahai Rabb kami, bagaimana Engkau memberikan mereka dua
qirath dua qirath dan Engkau beri kami satu qirath satu qirath. Padahal kami
lebih banyak beramal! ' Beliau melanjutkan kisahnya: "Maka Allah 'azza
wajalla bertanya: 'Apakah Aku menzhalimi sesuatu dari bagian pahala kalian? '
Mereka menjawab, 'Tidak'. Maka Allah 'azza wajalla berfirman: 'Itulah
karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki'." (Bukhari: 524)
Makna hadits atas adalah
bahwasanya kitab-kitab Allah tersebut memiliki batas waktu tertentu sebagai
sumber petunjuk. Taurat berlaku dari masa Nabi Musa AS, hingga di utusnya Nabi
Isa AS dengan Injil sebagai kitab petunjuknya. Injil berlaku dari masa Nabi Isa
AS sampai dengan di utusnya Nabi Muhammad SAW dengan Al-Qur’an sebagai kitab
petunjuknya. Sedangkan Al-Qur’an berlaku sampai dengan matahari terbenam (hari
kiamat).
Membandingkan Ajaran Muhammad dan Ajaran Isa Al-Masih
Dalam hal hubungan pria dan
wanita, misionaris Kristen mengatakan bahwa menurut Injil Kristen, pria dan
wanita mempunyai derajat yang sama, wanita bukan objek seks. Baik pria maupun
wanita harus sama-sama menjaga supaya tidak jatuh dalam dosa seks (Injil, Rasul
Besar Matius 5:28). Al-Quran berpendapat lain, wanita merupakan objek seks,
sehingga mereka harus bisa menjaga kehormatannya sendiri. Itu adalah tanggung
jawabnya, bukan tanggung jawab pria. Dan bukan pula tanggung jawab bersama
(pria dan wanita) (Qs 33:59)
Saya jawab:
Adalah bohong besar jika seorang
misionaris Kristen mengatakan bahwa pria dan wanita dalam agama Kristen
memiliki derajat yang sama. Karena dalam Bible perjanjian Baru wanita harus
tunduk kepada pria (Efesus 5:24), wanita terlarang untuk berbicara dalam jemaat
dan tidak boleh menjadi pimpinan (1Korintus 14:35), wanita juga dilarang untuk
mengajar dan memerintah pria (1Timotius 2:12). Maka jangan heran jika kemudian
muncul berbagai pandangan tokoh-tokoh gereja yang demikian buruk terhadap wanita. Misionaris Kristen
mengatakan bahwa wanita dalam Islam hanya sebagai objek seks semata sehingga
harus menjaga kehormatannya sendiri. Tuduhan tersebut tidak benar. Wanita
memang diperintah untuk menjaga kehormatannya, yang salah satu caranya yaitu dengan
cara berhijab. Namun jangan lupa, pria dalam Islam juga diperintah untuk menjaga kemaluannya (Al
Mu'minuun: 5).
Dalam hal perkawinan dan
perceraian, Mengenai perkawinan, Isa Al-Masih mengajarkan setiap suami harus
mengasihi isterinya (Injil, Surat Efesus 5:25). Isa Al-Masih melarang
perceraian (Injil, Rasul Matius 19:9). Muhammad sendiri mengajarkan seorang
suami dapat memiliki isteri sampai empat sekaligus (Qs 4:3). Seorang suami juga
diberi hak untuk mengganti isterinya dengan isteri yang lain. Dengan kata lain,
Muhammad memperbolehkan perceraian (Qs 4:20)
Saya jawab:
Misionaris Kristen mengatakan
bahwa Yesus mengajarkan suami untuk mengasihi istrinya. Tapi itu bukan ucapan
Yesus, surat Efesus itu surat Paulus yang yang dikirimkannya untuk orang-orang
Efesus. Itu sepenuhnya ajaran Paulus, bukan ajaran Yesus. Seruan berkasih
sayang di antara suami-istri terdapat dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah
yang artinya, “Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum: 21).
Al-Qur’an memang membolehkan
seorang laki-laki untuk berpoligami, tapi itu jika mampu berbuat adil. Jika
tidak dapat berbuat adil, monogami lebih baik (An-Nisa: 3). Poligami bukan sesuatu
yang dilarang dalam Bible Perjanjian Lama, anda akan menemukan banyak sekali
praktek poligami yang dilakukan oleh para Nabi dalam Bible Perjanjian Lama.
Bible Perjanjian Baru memang melarang seorang suami menceraikan istrinya, namun
orang Kristen tidak pernah menjalankannya. Untuk melegalkan perceraian yang
dilarang oleh Bible Perjanjian Baru, bapa-bapa gereja mengganti istilah
perceraian dengan istilah baru, yaitu pembatalan perkawinan. Dengan istilah
baru untuk perceraian tersebut, orang-orang Kristen dapat dengan leluasa
melakukan perceraian tanpa merasa melanggar “firman Tuhan”.
Dalam hal sikap terhadap musuh,
misionaris Kristen mengatakan bahwa Yesus selalu mengajarkan kasih kepada
pengikutnya, termasuk untuk mengasihi musuh dan berbuat baik kepada mereka
(Injil, Lukas 6:35). Sedangkan Muhammad mengajarkan untuk jangan berhati lemah
dalam mengejar musuh (Qs 4:104).
Saya jawab:
Kafir Kristen pemuja Yesus memang
sering kali mengatakan bahwa Yesus mengajarkan untuk mengasihi musuh. Pemahaman
kafir Kristen pemuja Yesus terhadap ajaran mengasihi musuh tersebut tidak
dipahami dengan benar oleh mereka. Untuk mengetahui alasan Yesus sebenarnya
ketika mengajarkan untuk mengasihi musuh, dapat anda baca postingan blog saya
yang ini.
Kesimpulan – Kitab Mana Lebih Sempurna?
Bila Isa Al-Masih melihat derajat
wanita dan pria adalah sama, berbeda dengan Muhammad yang melihat bahwa derajat
wanita di bawah pria. Bila Isa Al-Masih mengajarkan monogami dan melarang
perceraian, sebaliknya Muhammad mengajarkan poligami dan menghalalkan
perceraian. Bila Isa Al-Masih mengajarkan untuk selalu mengasihi, justru
Muhammad memberikan pengajaran sebaliknya.
Seorang nabi yang datang tentulah
tujuannya untuk mengubah keadaan yang jahat dan mereformasi (mengubah)
masyarakat. Bila melihat beberapa uraian di atas, masih dapatkah dikatakan
bahwa Al-Quran telah menyempurnakan Injil? Jelas, dalam tiga pokok dasar di
atas, Injil jauh melebihi Al-Quran.
Saya jawab:
Masalah derajat wanita dan pria,
poligami, perceraian, dan berbuat kasih, telah saya jawab semuanya. Semua yang
dikatakan misionaris Kristen penuh dengan dusta dan kebohongan. Dengan dusta
dan kebohongan tersebut mereka merasa tidak berdosa atau bersalah jika dusta
dan kebohongan tersebut dapat membuat kebenaran Allah semakin melimpah.
Misionaris Kristen berkata: “Seorang
nabi yang datang tentulah tujuannya untuk mengubah keadaan yang jahat dan
mereformasi (mengubah) masyarakat. Bila melihat beberapa uraian di atas, masih
dapatkah dikatakan bahwa Al-Quran telah menyempurnakan Injil? Jelas, dalam tiga
pokok dasar di atas, Injil jauh melebihi Al-Quran”.
Sudah. Nabi Muhammad SAW sudah
mengubah keadaan jahat masyarakat Arab jahiliyah. Padahal agama Kristen telah
ada di Arab jauh sebelum Islam datang. Namun kenapa masyarakat Arab pada saat
itu masih saja jahat. Menyembah berhala, membunuh anak perempuan, perzinaan,
permusuhan antar suku, perjudian, mabuk-mabukan, semua itu hilang setelah kedatangan
Islam. Agama Kristen tidak berhasil mengubah masyarakat di mana agama ini
berada, itu fakta. Al-Qur’an tidak menyempurnakan Injil Kristen? Itu benar!
Injil Kristen bukanlah firman Tuhan, kitab itu hanya kitab hasil kerajinan
tangan banyak manusia. Kitab seperti itu tidak pantas disempurnakan oleh
Al-Qur’an yang firman Allah. Anda ingin tahu apa saja yang disempurnakan
Al-Qur’an? Baca di sini.
MISSIONARIS... MIRIS...
BalasHapusga bisa ngomong langsung apalagi TERBUKA
udah terbiasa menurunkan sifat pengecut ya :D
bisanya nyebarin fitnah dan mancing mancing ummat muslim yang kurang paham dengan agamanya... :p
buat yang mau tau islam, hubungi saya, atau at aglance... lihat video berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=72GPnrV4dsQ
btw...
kalau Injil sih... muslim percaya itu firman Allaah,
kalau ALKITAB/BIBLE/BUKU (maan... it is just a book) itu bikinan banyak orang (BUKAN INJIL, TAPI CUMA BEBEAPA BAGIAN DARI INJIL), dan orang2 seperti kalian menggunakan BUKU tersebut untuk menjelek-jelekan Al QUran, terkutuk lah kalian!
ane jamin masuk neraka, lha wong tidak beragama islam aja masuk neraka, apalagi dengan menghina ajarannya.
Saya berani bertaruh, belum ada seorang kristen manapun yang bisa seperti ini:
https://www.youtube.com/watch?v=72GPnrV4dsQ
dia secara terbuka MENJELASKAN apakah islam itu dengan membandingkan injil, taurat dan zabut juga... buku yang kalian sebut alkitab
Bukti Al-Quran kitab penyempurna:
BalasHapuscth Bibles berkata kapal nabi nuh ada di peg ararat, Al-Quran mengoreksi di bukit judi, Bibles berkata tuhan beristihat lelah, Al-Quran mengoreksi Allah tidak pernah letih. dst
Bible berkata nabi -nabi PL cabul, Al-Quran mengoreksi nabi dlm PL berakhlak mulia, dst