Pernahkah
seseorang membohongi Anda? Pasti Anda tidak akan mempercayainya lagi, bukan?
Iya, tentu kita tidak dapat mempercayai seorang penipu. Bagaimana jika Allah
menipu umat-Nya? Dapatkah janji-janji-Nya dipercayai? Artikel ini menolong kita
mengerti apakah Allah Maha Pembalas tipu daya atau Isa Al-Masih yang jujur.
Agar kita tidak sesat dalam beragama.
Al-Quran dan Allah Maha Pembalas Tipu
Daya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran
menuliskan, “Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah
pun membalas tipu daya mereka, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu
daya” (Quran, Surah Al-Baqarah (3):54). Tafsir Jalalayn menerangkan hal
itu. “(Mereka mengatur tipu daya) maksudnya . . . golongan Bani Israil terhadap
Isa karena menunjuk orang yang akan membunuhnya secara diam-diam (dan Allah
membalas tipu daya mereka) dengan jalan mengubah muka seorang seperti Isa
sehingga mereka bunuh sedangkan Isa diangkat ke langit (dan Allah sebaik-baik
yang membalas tipu daya.)”
Berdasarkan
Qs 3:54-55, para Muslim yakin bahwa Isa Al-Masih tidak tersalib. Melainkan
orang lain yang serupa Dia.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus menghujat Allah dengan berkata bahwa Allah SWT menipu umatnya. Ayat yang
mereka jadikan dalil adalah Ali 'Imran: 54 yang berbunyi, “Orang-orang kafir
itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah
sebaik-baik pembalas tipu daya.”
Tuduhan
seperti ini sudah pernah saya jawab. Kafir Kristen pemuja Yesus memahami ayat
tersebut hanya melalui terjemahan bahasa Indonesia. Makar dalam ayat tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi tipu daya. Karena dalam
terjemahan bahasa Indonesia terdapat kata tipu, maka mereka menuduh Allah SWT berdusta. Kata tipu daya dalam terjemahan Al-Qur’an bahasa Indonesia berasal
dari kata makar . Sedangkan bohong atau dusta dalam bahasa Arab adalah kadzab. Kata makar sering digunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan tidak satu pun kata
makar dari ayat-ayat tersebut bermakna sebagai dusta atau bohong. Makar adalah
rencana buruk tersembunyi yang ditimpakan kepada seseorang yang menjadi objek
tanpa diketahuinya. Maka makar Allah adalah rencana buruk tersembunyi yang
Allah jalankan terhadap orang-orang kafir yang membuat segala rencana jahat
untuk mematahkan kebenaran tanpa mereka sadari.
Pada
ayat tersebut Allah SWT membalas makar orang-orang Yahudi dengan makar pula.
Al-Qur’an menyebut orang-orang Yahudi membuat makar bukan karena mereka berdusta
atau menipu, tetapi karena mereka diam-diam bersiasat dan berencana membunuh Nabi
Isa AS. Allah SWT membalas makar orang-orang Yahudi tersebut dengan makar pula,
yaitu dengan menyelamatkan Nabi Isa AS tanpa mereka ketahui. Jadi dilihat dari sisi mana
pun, kata makar atau tipu daya, tidak dapat di maknai menipu atau berdusta.
Jujurkah Isa Al-Masih Soal
Penyaliban-Nya?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa
Al-Masih menubuatkan penyaliban-Nya. “ . . . mereka akan menyerahkan
Dia [Isa Al-Masih] kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya . . . disalibkan . . ." (Injil, Rasul Besar Matius
20:19). Nubuat itu tergenapi ketika para prajurit Romawi “. . . menyalibkan
Dia [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 27:35). Apakah
fakta sejarah mendukung penyaliban Isa Al-Masih?
Jawaban Saya: Injil-Injil Kristen
ditulis jauh setelah Yesus diselamatkan Allah ketika orang-orang Yahudi hendak
menyalibnya. Injil-Injil Kristen ditulis bukan langsung dari mulut Yesus,
tatapi ditulis dari pengakuan orang-orang tidak dikenal, yang oleh penulis
Injil disebut sebagai pelayan firman. Injil-injil Kristen juga bukan kitab yang
bebas dari kesalahan. Di sana terdapat banyak kesalahan. Misalnya ketika
penulis Injil Matius mengatakan tinggalnya Yesus di kota bernama “Nazaret”
telah dinubuatkan oleh Nabi-nabi (Matius 2:23). Padahal tidak satu kali pun
nama “Nazaret” disebutkan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Penulis Injil
Matius juga menyatakan bahwa Yesus akan kembali ke dunia tidak lama setelah dia
naik ke sorga (Matius 10:23, Matius 16:28), tetapi sampai hari ini Yesus juga
belum kembali. Itu hanya dari Injil Matius, belum Injil-Injil lainnya. Melihat
kondisi Injil-Injil Kristen yang seperti itu, pantaslah kalau kita tidak boleh
menerima informasi dari Injil-Injil Kristen secara mentah-mentah.
Sejarawan Menyingkap Fakta Penyaliban
Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bagaimana
kesaksian para sejarahan non-Kristen soal penyaliban Isa Al-Masih?
Josephus
(37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan, “Pada masa ini, hiduplah .
. . Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati
. . .”
Sejarawan
Romawi, Tacitus (56-117 Masehi), mencatat, “. . . Kristus [Isa Al-Masih] .
. . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan
seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”
Filsuf
Syria, Mara Bar-Serapion (di antara 73-200 Masehi),
melaporkan, “Keuntungan apa yang didapatkan orang Yahudi yang menghukum
mati Raja [Isa Al-Masih] mereka yang bijak . . .”
Jika
ada keberatan atau pertanyaan soal kesaksian sejarawan itu, emaillah
kami di sini.
Jawaban Saya: Cerita tentang Yesus yang
terdapat dalam Injil Kristen berasal dari kesaksian dan penyelidikan (Lukas
1:2-3). Justru karena berasal dari kesaksian itulah cerita tentang disalib dan
terbunuhnya Yesus sangat bisa salah. Yang anda harus ingat, Nabi Isa AS
diselamatkan oleh Allah dengan rahasia, yaitu dengan jalan diserupakan dengan
orang lain. Orang yang telah diserupakan dengan Nabi Isa AS ini kemudian di
tangkap dan di salibkan. Saksi mata yang menjadi sumber karangan penulis Injil
mengira yang telah ditangkap dan di salibkan adalah Nabi Isa AS, padahal itu
adalah orang lain yang sebelumnya telah diserupakan dengan Nabi Isa AS. Jika orang-orang
yang melihat secara langsung peristiwa penangkapan dan penyaliban telah keliru
dalam mengenali siapa sesungguhnya yang disalib, apalagi sejarawan yang hidup jauh
setelahnya.
Imanilah Allah yang Jujur
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Karena
tidak jujur soal penyaliban Isa Al-Masih, apakah kita dapat mempercayai Allah
SWT dan Al-Quran? Jika keduanya tidak jujur dalam satu pokok, dapatkah kita
mempercayai ajaran-ajarannya yang lain? Sebaliknya, kita harus mempercayai Isa
Al-Masih - dan Alkitab - yang jujur soal kematian-Nya. Sebab para sejarahwan
non-Kristen pun juga mencatatnya. Karena Isa Al-Masih jujur, maka Anda dapat
mempercayai janji-Nya ini. Firman-Nya, “Aku memberikan hidup yang kekal
kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus mengatakan bahwa Allah SWT dan Al-Qur’an tidak jujur soal siapa yang
disalib, sehingga ajaran-ajaran Islam juga tidak seharusnya dipercaya. Telah
saya jawab Allah SWT tidak berbohong, berdusta atau menipu. Makar berarti
siasat atau rencana tersembunyi, bukan menipu, dusta atau bohong. Allah SWT
membalas makar orang-orang kafir dengan jalan menyelamatkan Nabi Isa AS tanpa
sepengetahuan mereka.
Jika
karena menganggap Allah SWT tidak jujur kemudian kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan ajaran-ajaran Islam tidak dapat dipercayai, seharusnya mereka juga
tidak dapat mempercayai ajaran-ajaran Kristen karena dalam Bible, Tuhan dan
Yesus tidak jujur. Mari kita lihat ke tidak jujuran Tuhan dan Yesus dalam
Bible;
Tuhan
berkata kepada Adam agar jangan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat sebab di hari ketika Adam memakannya pasti akan mati.
Adam yang tidak mendengarkan larangan Tuhan dan tetap memakan buah tersebut
tidak mati di hari ketika ia memakan buah itu sebagaimana dikatakan oleh Tuhan.
Adam mati setelah berumur sembilan ratus tiga puluh tahun (Kejadian 5:5) .
Untuk menutupi kebohongan Tuhan ini gereja kemudian menafsirkan kata “mati”
dengan mati rohani, yaitu terputusnya hubungan manusia dengan Tuhan, bukan mati
secara fisik. Itu adalah cara akal-akalan gereja untuk menutupi kebohongan
Tuhan mereka.
Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:17)
Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus
tiga puluh tahun, lalu ia mati. (Kejadian
5:5)
Bahkan
Yesus yang di sebut-sebut tidak memiliki natur dosa sebagaimana manusia
lainnya, ternyata juga pernah berbohong. Ketika Yesus di ajak oleh
saudara-saudaranya untuk datang ke sebuah pesta, Yesus menolak ajakan tersebut
dengan alasan waktunya belum genap. Namun ketika saudara-saudaranya sudah pergi
ke pesta, dengan diam-diam Yesus pergi juga ke pesta tersebut, padahal
sebelumnya Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap;
Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi
ke situ, karena waktu-Ku belum genap." Demikianlah kata-Nya kepada mereka,
dan Ia pun tinggal di Galilea. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat
ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi
diam-diam. (Yohanes 7:8-10)
Yesus
dalam Injil Kristen menubuatkan dirinya akan datang ke dunia tidak lama setelah
dirinya naik ke sorga. Dalam matius 10:23, Yesus berkata bahwa dirinya akan
datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel. Tetapi
setelah murid-murid Yesus telah selesai
mengunjungi kota-kota Israel, bahkan sampai mereka semua mati dua ribu tahun
yang lalu, Yesus juga tidak kunjung muncul. Sedangkan di Matius 16:28, Yesus
mengatakan di antara orang yang hadir tidak akan mati sebelum mereka melihat
Yesus turun ke dunia. Tetapi setelah mereka semua mati dua ribu tahun yang
lalu, Yesus belum juga turun dari sorga;
Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota
yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. (Matius 10:23)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara
orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak
Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." (Matius 16:28)
Dengan bukti-bukti yang saya jelaskan di atas, terlihat
kalau Yesus tidak jujur, berbohong dan menipu umatnya. Karena Yesus tidak jujur dalam beberapa perbuatannya,
maka ajaran-ajaran Kristen tidak dapat dipercaya.
0 Response to "Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Pembalas Tipu Daya"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.