Saya
mulai beragama saat berusia 18 tahun. Sekarang berusia 76 tahun. Dulu saya
sering merasa bersalah jika mencurigai ajaran agama. Sekarang, saya yakin sikap
skeptis, yaitu mencurigai kebenaran ajaran agama, menolong menguatkan
iman.
Pentingnya Skeptis
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sering
pemimpin agama membungkam jemaatnya yang mencurigai sesuatu ajaran, dengan
nasihat, “Percayalah saja, jangan bertanya!” Ini menyedihkan. Orang beragama
perlu skeptis, sebab Allah memberi kita kemampuan berpikir dan menyelidiki.
Sikap skeptis melindungi kita dari mempercayai ajaran palsu.
Jawaban Saya: Di sini kafir Kristen
pemuja Yesus mengajak umat Islam untuk skeptis terhadap ajaran agamanya. Yaitu bersikap
kurang percaya atau ragu terhadap keterangan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Padahal
kafir Kristen pemuja Yesus sendiri tidak pernah mencoba untuk skeptis terhadap
ajaran Kristen dan ayat-ayat yang ada dalam Bible. Tentu tidak adil meminta
orang lain untuk skeptis terhadap agamanya, sementara mereka sendiri tidak
pernah skeptis terhadap agamanya sendiri. Bahkan kata-kata “imani saja atau
percayalah saja” telah dikenal luas sebagai ucapan pendeta atau pastor yang
sudah tidak mampu menjawab pertanyaan para jemaatnya.
Ada
banyak ajaran Kristen dan ayat-ayat Bible yang kafir Kristen pemuja Yesus
seharusnya skeptis, tidak asal imani saja atau percaya saja. Akan saya suguhkan
di akhir tulisan saya ini.
Hadits Lalat dan Pemusnahan Bakteria
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Nabi
Islam berkata, “Kalau lalat jatuh ke dalam minuman, mencelupkannya lagi
dalam minuman, karena walau salah satu sayapnya mempunyai
penyakit (bakteri), sayap lain berkhasiat meniadakan
penyakit (bakteri)” (Sahih Al-Bukhari, 4-54 # 537). Karena sains modern,
kita pasti skeptis mengenai ajaran hadits ini. Bila lalat sudah menyentuh
minuman, kita tahu, lebih baik jangan diminum! Masih ada orang yang membenarkan
ajaran pencelupan lalat di minuman akan meniadakan bakteri. Sayang! Para
ilmuwan membuktikan bahwa ada enam juta bakteri pada kaki-kaki seekor lalat. Percayakah
pencelupan lalat dalam minuman akan memusnahkan enam juta bakteri itu? Dalam
hal ini sikap skeptis pasti menolong kita menghindari penyakit.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus mengutip tentang hadits yang di dalamnya Nabi Muhammad SAW memerintahkan
mencelupkan lalat terlebih dahulu sebelum di buang ketika ada lalat yang jatuh
ke dalam minuman. Hadits tersebut adalah;
Telah bercerita kepada kami Khalid bin
Makhlad telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal berkata; telah
bercerita kepadaku Utbah bin Muslim berkata; telah mengabarkan kepadaku Ubaid
bin Hunain berkata; saya mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika ada seekor lalat yang
terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada
satu sayapnya penyakit dan sayap lainnya terdapat obatnya." (Shahih
Bukhari: 3073)
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah
telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari 'Utbah bin Muslim mantan
budak Bani Taim dari 'Ubaid bin Hunain mantan budak Bani Zuraiq dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari
kalian, hendaknya ia mencelupkan ke dalam minuman tersebut, kemudian
membuangnya, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap
lainnya terdapat penawarnya." (Shahih Bukhari: 5336)
Kafir
Kristen pemuja Yesus berpendapat bahwa hadits tersebut di atas tidak seharusnya
masih dibenarkan. Alasannya karena sains modern telah membuktikan bahwasanya
lalat mempunyai enam juta bakteri. Memang benar para ilmuwan melalui penelitian
berkesimpulan lalat mempunyai enam juta bakteri pembawa penyakit. Tetapi fakta
tersebut tidak dapat serta merta membuktikan hadits tersebut salah. Karena belum
ada penelitian ilmuwan terhadap sayap lalat. Ada kalanya keterangan Al-Qur’an dan
Hadits yang manusia di masa lalu belum mengetahui bukti nyata dari
kebenarannya. Namun manusia di masa depan dengan semakin majunya ilmu pengetahuan,
berhasil menemukan kebenaran dari keterangan yang ada dalam Al-Qur’an dan
Hadits. Misalnya ketika Allah SWT bersumpah dengan laut yang di dalam tanahnya
ada api (Ath Thuur: 6). Manusia di masa lalu tidak tahu dan tidak pernah
melihat ada api di dalam laut. Tetapi seiring dengan semakin majunya teknologi,
hari ini kita dapat mengetahui kebenarannya.
Inilah Ayat-Ayat Bible Yang Kristen
Harus Skeptis
Seperti
janji saya di awal. Di bagian ini saya akan menunjukkan ayat-ayat Bible yang
kafir Kristen pemuja Yesus harus skeptis terhadapnya. Ayat-ayat yang saya kutip
berikut sangat pantas diragukan kebenarannya, karena telah bertentangan dengan
sains modern.
Pertama:
Cara Yakub Membuat Kambing Dombanya Bercoreng
Dalam
kitab Kejadian 30:25-43 diceritakan bahwa suatu ketika Yakub memisahkan kambing
domba milik Laban yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang sebagai upah
kerjanya. Yakub ingin agar kambing domba yang akan menjadi upah kerjanya
menjadi banyak. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, Yakub mengambil dahan
hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan. Dahan-dahan tersebut
kemudian dikupasnya hingga terlihat belang-belang. Setelah dikupas, dahan-dahan
tersebut diletakkan oleh Yakub di dekat palungan, dalam tempat minum ternak.
Wow, usaha Yakub berhasil, anak dari kambing domba yang berkelamin (kawin) di
dekat palungan, bulunya menjadi bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan harta
Yakub menjadi semakin berlimpah. Ya, bagi orang yang hidup ribuan tahun yang
lalu, usaha yang Yakub lakukan tersebut tidak ada masalah, mereka meyakini
kebenarannya karena itu adalah firman Tuhan yang diilhamkan kepada para
pengarangnya. Tetapi bagaimana dengan Anda yang lahir di zaman modern? Zaman
yang telah sangat maju ilmu pengetahuan! Masihkah Anda meyakini bahwa kisah
Yakub tersebut adalah sebagian dari firman Tuhan?
Coba
Anda perhatikan, Yakub dalam kisah di atas, membuat anak kambing domba miliknya
bercoreng-coreng dan berbelang-belang dengan dahan pohon yang dikupas yang
diletakkannya di dalam palungan agar dilihat oleh induk kambing domba yang
berkelamin. Hal itu bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern. Ilmu
pengetahuan modern menyatakan bahwa sifat makhluk hidup (termasuk kambing domba
milik Yakub) diturunkan dari induknya, bukan karena sesuatu yang dilihat
induknya saat berkelamin. Hal itu sekaligus membuktikan bahwa kisah tersebut
merupakan cerita dongeng yang bertentangan dengan sains modern.
Kedua:
Langit Mempunyai Tiang-Tiang
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa
tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas
'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu
yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (Ar Ra'd: 2)
tiang-tiang langit bergoyang-goyang,
tercengang-cengang oleh hardik-Nya. (Ayub
26:11)
Mengenai
tiang langit. Al-Qur’an menyatakan langit ditinggikan tanpa tiang (Ar Ra'd: 2), sementara itu Bible Perjanjian Lama
menyatakan langit mempunyai tiang-tiang (Ayub 26:11). Bagi kafir Kristen pemuja
Yesus, mereka pasti menganggap yang benar adalah ayat Bible Perjanjian Lama
yang menyebut langit mempunyai tiang-tiang. Sedangkan Al-Qur’an yang menyebut
langit ditinggikan tanpa tiang, pasti akan mereka salahkan. Tidak perlu repot
membuktikan keberadaan tiang-tiang langit dengan berbagai ilmu pengetahuan. Cukup
tunjukkan kepada kami keberadaan tiang-tiang langit tersebut.
Ketiga:
Bintang Timur Berhenti di Atas Yesus
Setelah
mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang
mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas
tempat, di mana Anak itu berada. (Matius 2:9)
Dalam
periskop ayat di atas menjelaskan datangnya orang-orang Majus bertanya-tanya
mencari dan yang akan menyembah Yesus. Raja Herodes yang mendengar hal itu
mengumpulkan imam kepala dan ahli Taurat bangsa Israel, lalu meminta keterangan
pada mereka di mana Mesias dilahirkan. Herodes diberitahukan Messias akan lahir
di Betlehem di tanah Yudea. Setelah mengetahui hal tersebut, Herodes diam-diam
memanggil orang-orang Majus dan bertanya di mana bintang itu tampak. Herodes
menyuruh orang-orang Majus itu pergi ke Betlehem dan berpesan agar
memberitahukannya setelah menemukan Mesias yang mereka cari. Setelah mendengar
kata-kata Herodes, berangkatlah orang-orang Majus mencari Mesias. Mereka
melihat bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka, tiba dan
berhenti di atas tempat di mana anak itu berada. Dengan suka cita, masuklah
mereka ke rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria ibunya, kemudian sujud
menyembah.
Dari
Matius 2:9 di atas ada dua hal yang mustahil bagi sains modern dan akal kita
untuk menerimanya;
Pertama:
Pergerakan benda-benda langit seperti Matahari, Bulan, dan Bintang dari arah
timur ke barat sesungguhnya adalah akibat dari rotasi bumi. Jika dalam Matius
dikatakan Bintang tiba dan berhenti di atas tempat Yesus berada, tentu bukanlah
Bintangnya yang berhenti, tapi buminya yang berhenti berotasi, di tambah lagi
dalam Matius 2:9 kita memperoleh kesan bahwa Bintang tersebut berhenti secara
tiba-tiba. Apakah anda tahu apa akibatnya apabila bumi berhenti berotasi secara
tiba-tiba? Sekarang bayangkan, jika sebuah benda seperti Bumi yang memiliki
kecepatan rotasi 1,674.4 km/jam di ekuator berhenti secara tiba-tiba. Jika itu
terjadi, maka semua benda yang tidak terikat dengan Bumi akan terus berotasi
dengan kecepatan yang sama dengan sebelumnya sebagai akibat dari kekekalan
momentum.
Seperti
sebuah tabrakan maka ketika sebuah benda dipaksa berhenti bergerak kita yang
ada di dalamnya akan merasakan akibatnya. Bagi manusia di Bumi, akan
terasa seperti gempa bumi yang sangat dasyat yang menggoncang Bumi dengan
tiba-tiba. Dan karena di khatulistiwa kecepatan berputar Bumi itu 460
menit/detik, maka ketika Bumi berhenti tiba-tiba kita akan terlempar jauh
meskipun tidak sampai lepas dari Bumi karena kecepatan lepas Bumi jauh lebih
besar yakni 40000 km/jam. Semua yang ada di Bumi mulai terlempar ke samping
dalam lintasan roket. Bangunan akan runtuh, lautan akan meluap dalam
gelombang pasang yang besar dan akan ada angin atmosfer yang sangat kencang
menyapu permukaan.
Semakin
jauh dari ekuator ke kutub maka kecepatan rotasi Bumi juga akan melambat. Jadi,
semakin kita berada jauh dari ekuator, kecepatannya juga akan makin lambat. Dan
kalau kita berada di kutub utara atau selatan maka kita hampir tidak akan
merasakan akibat dari berhentinya perputaran Bumi tersebut. Jika dengan tiba-tiba
rotasi bumi berhenti, saya yakin Yesus pun tidak mungkin akan selamat. Inilah
bukti kisah berhentinya bintang timur di atas Yesus merupakan cerita dongeng
yang bertentangan dengan sains modern.
Kedua:
Selain menyatakan rotasi bumi berhenti secara tiba-tiba, Matius 2:9 juga
menyatakan bintang hanya berhenti di atas tempat di mana Yesus berada, hal
tersebut sangat mungkin terjadi jika seandainya Yesus adalah anak satu-satunya
yang tinggal di Betlehem dan sekitarnya. Tapi itu mustahil, karena Herodes
pernah memerintahkan membunuh anak-anak berumur dua tahun ke bawah yang tinggal
di Betlehem dan sekitarnya, yang itu berarti bukan hanya Yesus yang tinggal di
daerah Betlehem dan sekitarnya. Jadi bagaimana caranya orang-orang Majus dapat
menentukan, bintang yang sebenarnya terletak sangat jauh dari bumi itu berhenti
tepat hanya di atas Yesus dan tidak di atas anak-anak lainnya? Inilah bukti
lain kisah berhentinya bintang timur di atas Yesus merupakan cerita dongeng
yang di reka-reka.
0 Response to "Mengapa Islam dan Kristen Perlu Menjadi Skeptis?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.