Saya sudah mempelajari agama
Islam selama 50 tahun. Juga mengenal banyak orang Islam. Saya sungguh terharu
dengan kesetiaan mereka beribadah. Tidak pernah meninggalkan sholat, berpuasa
di bulan Ramadhan dan selalu memberi zakat. Kebanyakan di antara mereka baik
hati, jujur, dan suka menolong sesama. Mereka mengasihi isteri dan anak-anaknya
dan bekerja keras mencukupi nafkah mereka. Jelas ada jutaan orang Islam seperti
ini di Indonesia.
Sikap Umum Terhadap Agama
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dengan memakai bahasa
figuratif, dapat dikatakan umumnya orang Islam dan Kristen merasa Allah menilai
manusia berdasarkan perbuatan dan amal. Penilaian ini seperti siswa sekolah.
Siswa belajar keras, dan akhirnya ujian menentukan nilainya. Benarkah Allah
memakai sistem seperti itu? Apakah nilai-Nya menentukan kelayakan seseorang
masuk sorga?
Atau (memakai bahasa figuratif
lain) apakah kita menghadapi agama sama seperti orang melamar pekerjaan? Mereka
menyiapkan resume (CV) kerohanian yang memuat daftar akidah, amal dan
kelakuannya. Berharap, bila CV-nya diterima Allah, mereka diizinkan masuk
sorga.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus memang sering kali
mengatakan bahwa perbuatan amal yang dilakukan oleh umat Islam belum menjamin
masuk surga. Karena keyakinan seorang Muslim terhadap amalnya yang akan
menyampaikannya ke surga telah menjadi salah satu faktor penyebab seorang
Muslim tidak akan pernah berpikir mencari jalan lain untuk keselamatan dirinya.
Keselamatan dalam agama Kristen diperoleh dengan cara menjadikan Yesus sebagai
korban penebus dosa. Kalau umat Islam sudah cukup dengan amal saleh yang
dilakukannya, untuk apa lagi umat Islam butuh seorang penebus dosa? Inilah yang
menyebabkan kafir Kristen pemuja Yesus frustrasi dan selalu mencari jalan agar
muncul keraguan dalam hati seorang Muslim terhadap amalnya. Padahal banyak
sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan keterkaitan iman dan amal saleh
terhadap surga sebagai balasannya.
Kafir Kristen pemuja Yesus
menganggap Allah tidak menilai manusia berdasarkan perbuatan dan amal. Padahal
Yesus sendiri menggantungkan keselamatan juga pada perbuatan dan amal dalam
menjalankan hukum-hukum Taurat.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat
sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia
akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa
yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan
menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19)
Yesus pada ayat di atas
menyatakan bahwa tinggi atau rendahnya kedudukan seseorang dalam kerajaan sorga
sangat tergantung pada pelaksanaan perintah-perintah hukum Taurat. Orang yang
melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat akan menduduki
tempat yang tinggi di dalam kerajaan sorga. Sedangkan orang yang meniadakan
salah satu perintah hukum Taurat meskipun yang paling kecil akan menduduki
tempat yang paling rendah dalam kerajaan sorga. Jika orang yang meniadakan
salah satu perintah hukum Taurat meskipun yang paling kecil dikatakan oleh
Yesus akan menduduki tempat yang paling rendah dalam kerajaan sorga, bagaimana
dengan kafir Kristen pemuja Yesus yang meniadakan semua perintah-perintah hukum
Taurat? Sudah pasti mereka tidak akan menempati kerajaan sorga atau lebih
jelasnya mereka pasti akan masuk neraka.
Kesadaran Diri yang Mengecewakan
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sayangnya, semua tahu bahwa
nilai kerohanian atau isi CV tidak mungkin sempurna. Juga Allah Maha Suci
adanya. Ia sama sekali tidak berkenan pada dosa dan kekurangan manusia. Bisa
saja seseorang berusaha seumur hidupnya, namun tetap saja nilai dan CV
kerohaniannya tidak menjamin masuk sorga. Mungkin itulah sebabnya Al-Quran
menuliskan, “Dan tidak ada seorang pun daripada mu, melainkan mendatangi neraka
itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs
19:71). Dan Injil Allah bersabda, “Semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa manusia
tidak mungkin terbebas dari dosa. Saya tahu. Itulah sebabnya umat Islam
berusaha beramal sebanyak-banyaknya. Karena amal shaleh yang dilakukan oleh
umat Islam akan dapat menutupi dosa-dosa yang pernah dilakukan. Seperti puasa
Arafah dan 'Asyura yang dapat menghapus dosa sepanjang tahun yang lalu, Shalat
lima waktu dapat menghapus semua kesalahan, musibah yang menimpa seorang Muslim
akan menghapus kesalahannya, dan ada banyak amal shaleh lainnya yang Allah SWT
menghapus kesalahan seorang Muslim karena mengerjakannya.
Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada Arafah, maka beliau
menjawab: "Puasa itu akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan
yang akan datang." Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada hari
'Asyura`, beliau menjawab: "Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang
tahun yang telah berlalu." (Shahih Muslim: 1977)
Dari Abu Hurairah, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di
depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia mandi lima kali setiap
hari? Apakah kalian menganggap masih akan ada kotoran (daki) yang tersisa
padanya?" Para sahabat menjawab, "Tidak akan ada yang tersisa sedikit
pun kotoran padanya." Lalu beliau bersabda: "Seperti itu pula
dengan shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapus semua kesalahan."
(Shahih
Bukhari: 497)
Dari Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah
suatu musibah yang menimpa seorang muslim bahkan duri yang melukainya sekalipun
melainkan Allah akan menghapus kesalahannya." (Shahih Bukhari: 5209)
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa Allah Maha Suci dan Dia sama sekali tidak berkenan pada dosa
dan kekurangan manusia. Itu benar. Tetapi selain Maha Suci, Allah SWT juga Maha
Pengampun dan Dia telah berjanji akan mengampuni semua dosa selain dari dosa
menyekutukan-Nya. Perhatikan ayat-ayat berikut;
Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada
Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya
kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu
dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (Al Hadiid: 28)
Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah
melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha
Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. (At
Taghaabun: 17)
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (An Nisaa': 116)
Selain itu, Nabi Muhammad SAW
juga menggambarkan betapa maha pengampunnya Allah SWT di dalam Hadits-hadits
Shahih berikut;
Telah menceritakan kepadaku
'Abdul A'la bin Hammad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari
Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari 'Abdurrahman bin Abu 'Amrah dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari apa yang telah dikhabarkan
oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, beliau bersabda: "Dahulu, ada seorang yang
telah berbuat dosa. Setelah itu, ia berdoa dan bermunajat; 'Ya Allah, ampunilah
dosaku! ' Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Sesungguhnya hamba-Ku
mengaku telah berbuat dosa, dan ia mengetahui bahwasanya ia mempunyai Tuhan
yang dapat mengampuni dosa atau memberi siksa karena dosa.' Kemudian orang
tersebut berbuat dosa lagi dan ia berdoa; 'Ya Allah, ampunilah dosaku! ' Maka
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Hamba-Ku telah berbuat dosa, dan ia
mengetahui bahwasanya ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa
hamba-Nya karena dosa. Oleh karena, berbuatlah sekehendakmu, karena Aku pasti
akan mengampunimu (jika kamu bertaubat).' (Shahih Muslim 4953)
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia berkata; aku
mendengar Abu 'Ubaidah bercerita dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: " Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan senantiasa
membuka lebar-lebar tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang
berbuat dosa pada siang hari dan Allah senantiasa akan membuka tangan-Nya pada
siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada malam hari, dan
yang demikian terus berlaku hingga matahari terbit dari barat." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad ini yang serupa
dengan Hadits tersebut. (Shahih
Muslim 4954)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip ayat Al-Qur’an; Dan tidak ada
seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal
itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (Maryam:
71).
Ayat ini sering kali di kutip dan
dipahami secara serampangan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Makna dari
“mendatangi” pada ayat tersebut adalah melintasi atau melewati, bukan memasuki
seperti apa yang mereka katakan. Dalam hadits Shahih Muslim: 267 disebutkan bahwa
kelak di akhirat nanti Allah SWT akan membentangkan shirath di atas neraka.
Untuk masuk surga, semua manusia –baik dia beriman atau kafir- akan melintasi
atau melewati shirath tersebut. Kemudian Allah SWT akan menyelamatkan
orang-orang yang bertakwa sesuai amal perbuatan mereka masing-masing, sementara
itu orang-orang kafir dan pelaku maksiat dibiarkan oleh Allah SWT jatuh masuk
ke dalam neraka.
Jawaban Orang Islam dan Kristen yang Membingungkan
Kafir Kristen pemuja Yesus
menulis: Allah yang ar-Rahman (Maha Pemurah) dan ar-Rahim (Maha Penyayang)
jelas mampu mengampuni umat-Nya, bukan? Masak Ia ingin umat-Nya masuk neraka?
Bukankah Allah maha-bijaksana juga? Tidakkah Dia dapat mencari jalan supaya
orang saleh-Nya terhindar dari neraka? Pertanyaan ini jelas sangat penting!
Namun umumnya bila umat beragama ditanya, “Apakah Anda akan masuk sorga?”
jawabannya, “Mudah-mudahan.” Sepertinya mengikuti agama tidak menjamin
kehidupan kekal di sorga. Semua sadar “nilai” dari Allah atau “CV-nya” yang
bagus tidak menjamin sorga.
Jawaban Saya: Setiap Muslim pasti yakin agamanya akan membawa
kepada keselamatan, itu karena agama Islam adalah agama satu-satunya yang di
terima Allah SWT (Ali ‘Imran: 19, 85, 102, Al Maa’idah: 3). Di tambah banyaknya
hadits shahih dari Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang kepastian umat
Beliau pasti masuk surga, di antaranya;
Telah bercerita kepada kami
Yahya bin Shalih telah bercerita kepada kami Fulaih dari Hilal bin 'Ali dari
'Atha' bin asar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang beriman
kepada Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan, maka sudah
pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga, baik apakah dia
berjihad di jalan Allah atau dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia
dilahirkan". (Shahih
Bukhari: 2581)
Telah bersabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam: "Baru saja datang kepadaku utusan
dari Rabbku lalu mengabarkan kepadaku" atau Beliau bersabda: "Telah
datang mengabarkan kepadaku bahwa barang siapa yang mati dari ummat ku sedang
dia tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun maka dia pasti masuk
surga". Aku tanyakan: "Sekalipun dia berzina atau mencuri?"
Beliau menjawab: "Ya, sekalipun dia berzina atau mencuri". (Shahih Bukhari: 1161).
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada kami Fulaih telah menceritakan
kepada kami Hilal bin Ali dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap umatku
masuk surga selain yang enggan, " Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?" Nabi menjawab: "Siapa
yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia
enggan." (Shahih Bukhari: 6737).
Memang benar walaupun iman dan amal
shaleh dipercaya oleh seorang Muslim akan membawanya masuk ke surga, namun hal
tersebut tidak membuat yakin bahwa dirinya pasti akan masuk surga. Seorang
Muslim dalam hatinya pasti terdapat rasa khawatir akan keselamatan dirinya.
Kekhawatiran ini muncul bukan karena kami umat Islam tidak yakin dengan surga
yang telah dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya. Kekhawatiran tersebut muncul
karena kami tidak tahu ketika di hisab kelak, apakah amal shaleh kami lebih
berat timbangannya daripada timbangan dosa kami. Jika amal shaleh yang lebih
berat maka masuk surga, tetapi jika timbangan dosa yang lebih berat maka akan
masuk neraka untuk membersihkan dosa-dosa. Jadi ada dua kemungkinan nasib kami
di akhirat; masuk surga tanpa azab neraka atau masuk surga dengan di azab
neraka. Sedangkan bagi mereka para pemuja Yesus, hanya ada satu kepastian untuk
mereka; pasti masuk neraka dan tidak akan pernah masuk surga. Di dalam hadits
sahih Nabi Muhammad SAW bersabda;
...Kemudian beliau berkata:
"Lantas ada seorang penyeru memanggil-manggil, "Hendaklah setiap kaum
pergi menemui yang disembahnya!" Maka pemuja salib pergi bersama
salib mereka, danpemuja patung menemui patung-patung mereka,
dan setiap pemuja Tuhan bersama tuhan-tuhan mereka hingga
tinggal orang-orang yang menyembah Allah, entah baik atau durhaka dan ahli
kitab terdahulu. Kemudian jahannam didatangkan dan dipasang, ia seolah-olah
fatamorgana,...Lantas orang-orang Nashara (Kristen) di seru, "Apa yang
kalian dahulu sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Isa al
Masih, anak Anak Allah." Mereka dijawab, "Kamu semua bohong! Allah
sama sekali tidak mempunyai isteri atau bahkan anak, dan apa yang kalian
inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin agar Engkau memberi kami
minuman!" Lalu dijawab, "Minumlah kalian!" Dan langsung mereka
berjatuhan di neraka jahannam hingga tersisa manusia yang menyembah
Allah, entah yang baik atau berbuat durhaka. (Shahih Bukhari: 6886)
Jalan Keluar Supaya Dapat Menjawab, “Pasti Selamat!”
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah yang ar-Rahman dan
ar-Rahimmenyediakan korban yang dapat menanggung dosa Anda. Percayakanlah dosa
Anda kepada korban itu dan Anda akan menghindari neraka. Tanpa “nilai” lulus,
Anda masih “Pasti Selamat!” Kitab Allah
berbunyi, “Ia [Isa Al-Masih] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya
di kayu salib . . .” (Injil, I Petrus 2:24).
Terimalah pengorbanan-Nya bagi
Anda. Anda tidak lagi akan menjawab, “Mudah-mudahan” bila ditanyakan tentang
sorga!
Jawaban Saya: Yesus dalam
agama Kristen dipercaya sebagai penebus dosa. Dosa yang di tebus oleh Yesus itu
adalah dosa akibat pelanggaran Adam (dosa asal) yang diwariskan kepada anak
cucunya, bukan dosa yang biasa dilakukan oleh manusia. Jika mengikuti konsep
dosa menurut ajaran Kristen tersebut, orang Kristen tetap akan masuk neraka
kalau mereka berdosa. Nah, siapa manusia yang selama hidupnya mampu tidak
berbuat dosa? Tidak satu pun, termasuk orang-orang Kristen. Jadi menurut ajaran
Kristen, orang-orang Kristen pun tidak mempunyai kepastian bahwa mereka pasti
akan masuk surga. Karena biar pun Yesus dapat menebus dosa kafir Kristen,
mereka harus dapat menjaga kesucian dirinya dengan tidak melakukan dosa, ini
yang mustahil dapat dilakukan oleh kafir Kristen. Oleh karena itu, jangan
pernah tertipu dengan kafir Kristen pemuja Yesus yang mengatakan bahwa mereka
di jamin pasti masuk surga. Yang mereka katakan itu 1000 persen bohong!
0 Response to ""Jawaban" Orang Islam Dan Kristen Yang Membingungkan"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.