Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Islam dan Kristen berbeda
pandangan soal Isa Al-Masih. Umat Islam menganggap Dia hanyalah manusia biasa.
Sedangkan Kristen mempercayai Dia adalah Tuhan. Benarkah Isa Al-Masih adalah
Allah? Mencermati pendapat beberapa pakar Islam akan Isa Al-Masih, kita akan
mengerti hakekat Dia yang sejati.
Jawaban Saya: Tuduhan bahwa Al-Qur’an mendukung ketuhanan Yesus
telah sering di jawab oleh umat Islam, termasuk di blog saya ini. Kali ini
kafir Kristen pemuja Yesus kembali menuduh Al-Qur’an telah mendukung ketuhanan
Yesus dalam tulisan mereka. Padahal kalau saya lihat, tidak ada sesuatu yang
baru dari tuduhan tersebut. Semua ayat-ayat Al-Qur’an dan “Injil” yang mereka
kutip untuk mendukung ketuhanan Yesus telah memperoleh jawaban dari umat Islam.
Judulnya saja yang beda, sementara isinya sama dengan tulisan mereka yang lain.
Kali ini saya tetap akan menjawab tuduhan mereka ini. Mungkin ini kali terakhir
saya menjawab tuduhan kafir Kristen pemuja Yesus mengenai ketuhanan Yesus dalam
Al-Qur’an. Saya tidak akan menjawab tuduhan semacam ini lagi, kecuali mereka
mempunyai dalil yang baru tentang ketuhanan Yesus dalam Al-Qur’an.
Al-Quran, Kalimat Allah dan Keilahian Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran menuliskan bahwa Isa
adalah Kalimat Allah. “. . . Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu,
adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya . . .” (Qs
4:171). Frase “yang diciptakan dengan”
tidak ada dalam teks aslinya. Hanya tafsiran penerjemah Indonesia. Dr. Muhammed
Taqi-ud-Din Al-Hilali, penterjemah The Noble Quran, menuliskan “. . .The
Messiah 'Iesa (Jesus), . . . a Messenger of Allah and His Word.” Artinya “. . .
Mesias, Isa, (Yesus) . . . seorang Utusan Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya], .
. .”
Dr. Mohamed Al Shaqanqeery,
seorang professor Fakultas Hukum-Hukum Islam dari University Paris dan Ain
Shams, Kairo, mengakui, “Kami tahu bahwa Al-Quran mengatakan tentang Isa bahwa
dialah Firman dari Allah . . ., Dia adalah Firman. . .”
Jawaban Saya: Al-Qur’an surah An-Nisa: 171 berisi peringatan Allah
subhanahu wa ta’ala terhadap ahli kitab termasuk kafir Kristen untuk tidak
berlebihan-lebihan dalam beragama. Itulah sebabnya kafir Kristen pemuja Yesus
mengutip ayatnya sepotong-sepotong untuk menyembunyikan kebenaran dengan maksud
agar dapat menyesatkan banyak orang. Yang dapat mereka sesatkan tentu saja
orang-orang Kristen awam yang tidak pernah membaca terjemahan Al-Qur’an.
Sedangkan umat Islam, mereka tidak akan disesatkan dengan cara licik dan penuh
tipu daya seperti itu.
Wahai Ahli Kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian,
dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya
Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan)
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah
kalian mengatakan, "(Tuhan itu) tiga," berhentilah (dari ucapan itu).
(Itu) lebih baik bagi kalian. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci
Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah untuk menjadi Pemelihara. (An-Nisa: 171).
Allah subhanahu wa ta’ala
melarang Ahli Kitab bersikap melampaui batas dan menyanjung secara berlebihan.
Hal ini dilakukan oleh orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus karena mereka
melampaui batas sehubungan dengan Isa Al-Masih. Mereka mengangkatnya di atas
kedudukan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, lalu memindahkannya dari
tingkat kenabian sampai menjadikannya sebagai tuhan selain Allah yang mereka sembah
sebagaimana mereka menyembah Dia.
Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan
(yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikanNya kepada Maryam, dan
(dengan tiupan) roh dari-Nya. (An-Nisa: 171)
Sesungguhnya Isa Al-Masih itu
hanyalah seorang hamba Allah subhanahu wa ta’ala dan makhluk yang
diciptakan-Nya. Allah berfirman kepadanya, "Jadilah kamu," maka
jadilah dia. Isa Al-Masih hanyalah utusan-Nya dan kalimat-Nya yang Allah
sampaikan kepada Maryam. Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian
‘Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat “kun” (jadilah) tanpa proses
hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana manusia lainnya. Proses kejadian
‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali
Imran: 59).
Maka di sini jelaslah kepada kita
bahwa Al-Qur’an tidak pernah menganggap ‘Isa Al-Masih itu adalah Allah, malah
memandangnya sebagai seorang manusia biasa, sama seperti Adam AS. Jika kafir
Kristen pemuja Yesus masih ngeyel mengatakan bahwa Al-Qur’an membenarkan
doktrin sesat Kristen bahwa Isa adalah tuhan Allah, maka dengan menggunakan
metodologi mereka sendiri, kita perlu menambah seorang lagi ke dalam doktrin Trinitas
mengikut ayat di atas, yaitu Nabi Adam AS, karena beliau juga terjadi dengan
“kalimat Allah”, yaitu “kun” (jadilah)!
Kalimat dalam kurung yang ada
dalam terjemahan Al-Qur’an surah An-Nisa: 171 memang tidak terdapat dalam teks
asli Al-Qur’an, itu adalah tafsiran penerjemah Al-Qur’an. Tujuan penerjemah
menambahkan kata dalam kurung adalah untuk memperjelas kalimat agar umat Islam
yang awam dapat memahaminya dengan benar. Apakah salah jika penerjemah
Al-Qur’an menambahkan kata dalam kurung dengan kata “yang diciptakan dengan”?
Sama sekali tidak. Karena dalam surah Ali Imran: 59, dengan jelas Al-Qur’an
menyamakan penciptaan Isa Al-Masih dengan Adam AS.
Selain itu, pemberitaan Yesus oleh Paulus di surat
kirimannya (Kolose 1:16) tersebut bertentangan dengan fakta yang ada. Dalam Kolose
1:16, Paulus mengatakan bahwa Yesus telah menciptakan segala sesuatu yang ada
di sorga dan yang ada di bumi, bahkan yang kelihatan dan tidak kelihatan pun
Yesus yang menciptakannya. Padahal faktanya, Yesus baru lahir dari rahim
seorang wanita 2000 tahun yang lalu, melalui proses tumbuh kembang sebagaimana
anak-anak lainnya. Ibunya Maria, juga mengalami proses kehamilan dan persalinan
sebagaimana ibu-ibu hamil pada umumnya. Jadi, ucapan Paulus di Kolose 1:16 tersebut
sepenuhnya DUSTA.
Ayat berikut tidak ada di situs Kristen. Tetapi karena ayat ini juga tidak
jarang jadi pertanyaan kafir Kristen pemuja Yesus, maka ada baiknya saya jawab
juga:
“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna”. (Maryam: 17)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ruh Allah yang menjelma menjadi
manusia pada ayat di atas adalah Yesus. Hampir pasti mereka terinspirasi dengan
ayat Injil yang menyatakan firman menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:14).
Ruh yang menjelma menjadi manusia sempurna pada ayat tersebut bukanlah
Yesus, tetapi Malaikat Jibril yang di utus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk
memberi Maryam seorang anak laki-laki. Turunnya
Malaikat Jibril ke hadapan Maryam ini juga dapat kamu temukan dalam Injil
Kristen (Lukas 1:28). Jadi yang menjelma menjadi
manusia adalah Ruh yaitu Malaikat Jibril (Gabriel). Mustahil Ruh yang menjelma
di hadapan Maryam ada Nabi Isa 'Alaihis
Salam atau Yesus sendiri. Karena pada ayat yang ke 19,
Ruh ini berkata kepada Maryam; "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
Tidak masuk akal kalau Ruh yang menjelma menjadi Manusia tersebut adalah Yesus.
Mana mungkin Yesus menemui ibunya kemudian berkata bahwa dirinya akan memberi
seorang anak laki-laki yaitu dirinya sendiri. Penyebutan
“manusia yang sempurna” untuk ruh yang menjelma di hadapan Maryam sama sekali
bukan dalil ruh tersebut adalah Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus. Disebut
manusia yang sempurna karena Malaikat Jibril menyerupakan diri sebagai manusia
utuh sehingga Maryam tidak mengetahui bahwa dia adalah Malaikat.
Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa tidak ada ayat maupun hadits yang
menyatakan secara terus terang bahwa Jibril itu adalah Rohullah. Siapa bilang
Malaikat Jibril tidak pernah disebut ruh? Malaikat Jibril juga disebut dengan
Ruh seperti Asy-Syu'ara: 193-194.
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan
Yesus adalah Tuhan karena dia menciptakan bumi dan isinya, Mereka mengutip ayat
dari surat kiriman Paulus yang mereka sebut dengan Kitab Allah;
Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di
sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu
diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose
1:16).
Menyebut surat kiriman Paulus
dengan sebutan Kitab Allah adalah kekeliruan. Paulus bukanlah Nabi Allah yang kitab
tulisannya dapat disebut Kitab Allah. Dia hanya orang Yahudi penganiaya
murid-murid Yesus yang mengaku bertobat. Sungguh aneh kalau kafir Kristen
pemuja Yesus menganggap semua surat kiriman Paulus sebagai Kitab Allah. Padahal
Paulus sendiri mengatakan; Apa yang aku katakan, aku mengatakannya
bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai
seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah (2Korintus
11:17).
Dalam surat kirimannya yang lain,
Paulus juga mengatakan tetap bersuka cita walaupun Yesus diberitakan dengan
maksud palsu atau tidak benar. Ini berarti, sangat mungkin semua pemberitaan Yesus
yang ada dalam surat-surat kiriman Paulus adalah palsu atau tidak benar. Sebagaimana
perkataan Paulus berikut ini; Tetapi
tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud
palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan
tetap bersukacita, (Filipi 1:18)
Pakar Muslim dan Ke-Allah-an Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Injil Allah menyaksikan bahwa
Isa Al-Masih “ . . . adalah Firman [Kalimat]; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1) Ia sama
kekalnya dengan Allah. Para pakar Muslim juga mengakui keilahian-Nya. Imam Abu
Al-Sa`ud mengatakan “ . . . Firman ini adalah Isa sendiri, semoga damai
sejahtera besertamu.” Pakar Islam lainnya, Sheikh MohyiAddin Al-Araby,
mengatakan “Firman itu . . . sama seperti Ke-Allah-an dan bukan yang lainnya.”
Jawaban Saya: Pedoman utama umat Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits
Nabi, bukan perkataan ulama atau pakar-pakar Islam. Perkataan ulama atau
pakar-pakar Islam boleh di ikuti selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan
Hadits Nabi. Jika ada perkataan ulama atau pakar-pakar Islam yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Hadits Nabi, maka umat Islam wajib untuk tidak
mengikutinya. Bagaimana jika ada seorang ulama atau pakar-pakar Islam yang
mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah? Jika ada ulama atau pakar-pakar
Islam yang mengatakan Isa Al-Masih adalah Allah, maka ulama atau pakar-pakar
Islam tersebut adalah kafir, siapa pun dia orangnya. Karena Allah Subhanahu wa
Ta’ala telah menegaskan melalui ayat-ayatnya bahwa siapa pun yang mengatakan
Isa Al-Masih adalah Allah atau sebaliknya adalah kafir. Perhatikan ayat-ayat
berikut ini;
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam."
Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi
kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta
ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan
Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Al Maa'idah: 17)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al
Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,
maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. (Al Maa'idah:
72)
Ada pun orang-orang yang di sebut
sebagai pakar-pakar Islam di atas, yang oleh kafir Kristen pemuja Yesus
dikatakan mengakui Isa Al-Masih adalah Allah. Saya tidak yakin kalau mereka
mengatakan Isa Al-Masih adalah Allah. Lihat saja, kafir Kristen pemuja Yesus
hanya memenggal perkataan mereka dengan
maksud supaya terkesan mereka mengakui ketuhanan Isa Al-Masih. Jangankan
perkataan ulama atau pakar-pakar Islam, dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan
Hadits-hadits Nabi saja, kafir Kristen pemuja Yesus sering kali mengutip dengan
memenggal isi ayat dan hadits untuk membenarkan kesesatan agama mereka. Selain
itu, kafir Kristen juga tidak mampu memberikan sumber valid dari mana
perkataan-perkataan ulama atau pakar-pakar Islam itu mereka peroleh.
Mengapa Pengikut-Nya Percaya akan Keilahian Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Perlu diketahui, untuk mengerti
keilahian Isa Al-Masih secara lengkap bukan dari Al-Quran. Melainkan dari wahyu
Allah, yaitu Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil). Wahyu Allah menyatakan bahwa
Isa Al-Masih adalah Allah. Ia memiliki kuasa yang sama dengan Allah. Karena
itu, ketika turun ke dunia menjadi manusia pun Ia menyatakan sifat
ketuhanan-Nya. Antara lain:
Isa mengampuni dosa. Karena Isa
Al-Masih adalah Allah, maka berkuasa mengampuni dosa setiap orang yang percaya
kepada-Nya. Sabda-Nya “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak
Manusia[Isa Al-Masih] berkuasa mengampuni dosa . . .” (Injil, Rasul Besar
Matius 9:6). Isa menjamin sorga umat-Nya. Penyaliban-Nya untuk menanggung
hukuman dosa manusia, “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa
Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal [di sorga]” (Injil,
Rasul Besar Yohanes 3:16).
Jawaban Saya: Al-Qur’an menyatakan Isa Al-Masih (diciptakan dengan)
kalimat atau firman Allah, sementara Injil Perjanjian Baru menyatakan firman Allah
adalah Allah (Yohanes 1:1) dan firman itulah yang menjelma menjadi Yesus (Yohanes
1:14). Itulah alasan kenapa kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Al-Qur’an
mendukung ketuhanan Yesus. Padahal pernyataan firman Allah adalah Allah
dan pernyataan firman menjelma menjadi manusia hanya ada dalam Injil
Perjanjian Baru, tidak ada dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an justru menyebut
orang-orang yang menganggap Isa Al-Masih sebagai Tuhan dengan sebutan kafir.
Sangat bodoh bila menganggap
seseorang sebagai Tuhan hanya karena orang itu mengampuni dosa orang lain,
apalagi menyatakan hanya Tuhan yang memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa,
karena ini bertentangan dengan Injil Perjanjian Baru sendiri. Karena bukan
hanya Yesus satu-satunya orang yang memiliki kuasa mengampuni dosa. Itulah
sebabnya Yesus mengajarkan murid-muridnya agar mengampuni dosa, karena setiap
orang dapat mengampuni dosa: Dan kalau
kalian berdoa, tetapi hatimu tidak senang terhadap seseorang, ampunilah orang
itu dahulu, supaya Bapamu di surga juga mengampuni dosa-dosamu. Kalau kalian
tidak mengampuni orang lain, Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni
dosa-dosamu.” (Markus 11:25-26).
Akibat Keilahian-Nya Bagi Umat Manusia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jadi baik Al-Quran, Kitab Injil
maupun pakar Islam mengakui keilahian Isa Al-Masih. Sebagai Tuhan, Isa
menawarkan keselamatan kepada Anda. Jika Anda menerima Dia sebagai Juru
Selamat, Anda akan beroleh pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga-Nya.
Jawaban Saya: Tidak benar kalau kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan Al-Qur’an, Injil Kristen dan pakar Islam mengakui keilahian Isa
Al-Masih. Al-Qur’an dan pakar Islam tidak pernah mengakui keilahian Isa
Al-Masih, saya sudah memberikan penjelasan panjang lebar dan sepertinya tidak
perlu saya ulangi kembali. Al-Qur’an hanya menganggap Isa Al-Masih sebagai Nabi
dan hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala; Berkata
Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab
(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi (Maryam: 30),
sebagaimana Bible Perjanjian Lama juga menubuatkan Isa Al-Masih sebagai hamba
Allah; supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih,
yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke
atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. (Matius
12:17-18). Injil Perjanjian Baru juga menyatakan Isa Al-Masih hanya seorang Nabi
utusan Tuhan; "Memang Aku kamu kenal
dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku
sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal
(Yohanes 7:28).
Itulah sebabnya Isa Al-Masih
tidak pernah sekali pun berkata: “Akulah Tuhan”. Kafir Kristen meyakini Yesus
sebagai Tuhan hanya berdasar asumsi-asumsi mereka sendiri, sementara Yesus
sendiri tidak pernah mengakui dirinya sebagai Tuhan. Kalau Yesus sendiri saja tidak
pernah menyatakan dirinya Tuhan, untuk apa kita memuja Yesus sebagai Tuhan?!
0 Response to "Isa itu Tuhan? Pendapat Al-quran, Injil dan Beberapa Pakar Islam"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.