Berbagai mazhab Islam berbeda
pendapat soal kekekalan Al-Quran. Sebagian percaya bahwa Al-Quran kekal, namun
sebagian menolaknya. Bahkan sebagian pengikut mazhab Mu’tazilah (abad 8-10),
walau Mukmin setia, tewas karena kepercayaannya akan penciptaan Al-Quran.
Penyelidikan kekekalan Al-Quran akan menolong para Mukmin mengerti konsep
Trinitas Kristen.
Al-Quran – Diciptakan atau Kekal?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umumnya Muslim Sunni
berpandangan bahwa Al-Quran kekal. Tidak diciptakan dan tidak mempunyai
permulaan. Imam al-Ghazzali berkata, Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa
permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Namun semua
mengakui Al-Quran bukan Allah atau satu dengan Allah. Al-Quran mempunyai
eksistensi (keberadaan) terpisah dari Allah. Jadi, bila Allah tidak menciptakan
Al-Quran, berarti ada dua yang kekal: Allah dan Al-Quran. Sebaliknya, jika
Allah menciptakan Al-Quran, berarti Al-Quran tidak kekal. Sehingga tidak
berbeda dari ciptaan lainnya. Walau menurut orang Islam, Al-Quran firman-Nya.
Menurut mazhab Mu’tazilah, ini masuk akal karena Allah mesti mendahului
firman-Nya. Kami yakin pemikir-pemikir Islam mempunyai jawaban untuk dilema
ini. Namun semua jawaban berabad-abad belum dapat menghilangkan masalah dua
yang kekal ini.
Jawaban Saya: Dalam tulisan saya yang lain (baca di sini)
telah saya jelaskan, bahwa permasalahan antara Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan
Mu’tazilah dalam hal Al-Qur’an adalah masalah Al-Qur’an itu kalamullah (bukan
makhluk) atau makhluk, bukan masalah kekal atau tidak kekalnya Al-Qur’an. Ahlus
Sunnah wal Jama’ah berpendapat Al-Qur’an adalah Kalamullah bukan makhluk,
sedangkan Mu’tazilah berpendapat
Al-Qur’an adalah Makhluk. Saya tidak akan memberikan penjelasan panjang lebar
tentang permasalahan ini. Di sini saya hanya menjelaskan sekali lagi ketidakpahaman
kafir Kristen pemuja Yesus tentang persoalan ini. Allah dan Rasul-Nya tidak
pernah menyebut Al-Qur’an sebagai sesuatu yang kekal, para ulama juga tidak
pernah membahasnya. Jikalau pun Al-Qur’an itu kekal, kekekalan tersebut atas
kehendak Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana kekalnya surga dan neraka
beserta penghuninya yang kekal juga atas kehendak Allah subhanahu wa ta’ala. Itu
artinya tidak ada yang benar-benar kekal selain dari pada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dwi-Tunggal Islam dan Tri-Tunggal Kristen
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Perhatikanlah ayat berikut: “.
. . Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya. . . .” (Qs
4:171). Menurut Injil (Yohanes 1:1) dan Qs 4:171 Isa adalah Kalimat Allah.
Siapakah “Kalimat-Nya” dan siapakah “Roh dari-Nya”? Apakah Allah menciptakan
mereka atau tidak? Kalimat-Nya harus sama kekal dengan Allah, bukan? Roh-Nya
mesti sama kekal dengan Allah, bukan? Mustahil Allah menciptakan Kalimat-Nya
dan Roh-Nya! Namun Mereka dua pribadi yang terdiri sendiri. Agama Islam
mengajarkan, baik Allah maupun Al-Quran kekal, tidak berpermulaan. Jadi ada dua
yang kekal walau Allah Maha Esa! Bukankah istilah Dwi-Tunggal menjelaskan
aqidah ini? Paling sedikit, ini satu
misteri! Kitab Allah mengajarkan ada tiga yang kekal, tidak berpermulaan:
Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah. Namun Allah tetap Maha Esa. Bukankah
istilah Tri-Tunggal menjelaskan aqidah ini?
Jawaban Saya: Al-Qur’an surah An-Nisa: 171 berisi peringatan Allah
subhanahu wa ta’ala terhadap ahli kitab termasuk kafir Kristen untuk tidak
berlebihan-lebihan dalam beragama. Itulah sebabnya kafir Kristen pemuja Yesus
mengutip ayatnya dengan sepotong-sepotong untuk menyembunyikan kebenaran.
Wahai Ahli Kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian,
dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya
Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan)
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah
kalian mengatakan, "(Tuhan itu) tiga," berhentilah (dari ucapan itu).
(Itu) lebih baik bagi kalian. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci
Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah untuk menjadi Pemelihara. (An-Nisa: 171).
Allah subhanahu wa ta’ala
melarang Ahli Kitab bersikap melampaui batas dan menyanjung secara berlebihan.
Hal ini dilakukan oleh orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus karena mereka
melampaui batas sehubungan dengan Isa Al-Masih. Mereka mengangkatnya di atas kedudukan
yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, lalu memindahkannya dari tingkat
kenabian sampai menjadikannya sebagai tuhan selain Allah yang mereka sembah
sebagaimana mereka menyembah Dia.
Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan
(yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikanNya kepada Maryam, dan
(dengan tiupan) roh dari-Nya. (An-Nisa: 171)
Sesungguhnya Isa Al-Masih itu
hanyalah seorang hamba Allah subhanahu wa ta’ala dan makhluk yang
diciptakan-Nya. Allah berfirman kepadanya, "Jadilah kamu," maka
jadilah dia. Isa Al-Masih hanyalah utusan-Nya dan kalimat-Nya yang Allah
sampaikan kepada Maryam. Dengan kata lain, Allah subhanahu wa ta’ala
menciptakan Isa melalui kalimat perintah yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dari
Allah subhanahu wa ta’ala kepada Maryam. Lalu Malaikat Jibril meniupkan roh
ciptaan-Nya ke dalam tubuh Maryam dengan seizin Allah subhanahu wa ta’ala. Maka
jadilah Isa dengan seizin Allah. Itulah makna yang benar perihal ayat yang di
kutip oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Jadi teramat salah apabila kafir Kristen
menyamakan kalimat Allah dan roh Allah pada ayat tersebut sama dengan firman
dan roh kudus menurut keyakinan sesat mereka. Al-Qur’an saya sekali tidak
meneguhkan ajaran Tri-tunggal yang sesat.
Ayat berikut tidak ada di situs Kristen. Tetapi karena ayat ini juga tidak
jarang jadi pertanyaan kafir Kristen pemuja Yesus, maka ada baiknya saya jawab
juga:
“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna”. (Maryam: 17)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ruh Allah yang menjelma menjadi
manusia pada ayat di atas adalah Yesus. Hampir pasti mereka terinspirasi dengan
ayat Injil yang menyatakan firman menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:14).
Ruh yang menjelma menjadi manusia sempurna pada ayat tersebut bukanlah
Yesus, tetapi Malaikat Jibril yang di utus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk
memberi Maryam seorang anak laki-laki. Turunnya
Malaikat Jibril ke hadapan Maryam ini juga dapat kamu temukan dalam Injil
Kristen (Lukas 1:28). Jadi yang menjelma menjadi
manusia adalah Ruh yaitu Malaikat Jibril (Gabriel). Mustahil Ruh yang menjelma
di hadapan Maryam ada Nabi Isa 'Alaihis
Salam atau Yesus sendiri. Karena pada ayat yang ke 19,
Ruh ini berkata kepada Maryam; "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
Tidak masuk akal kalau Ruh yang menjelma menjadi Manusia tersebut adalah Yesus.
Mana mungkin Yesus menemui ibunya kemudian berkata bahwa dirinya akan memberi
seorang anak laki-laki yaitu dirinya sendiri. Penyebutan
“manusia yang sempurna” untuk ruh yang menjelma di hadapan Maryam sama sekali
bukan dalil ruh tersebut adalah Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus. Disebut
manusia yang sempurna karena Malaikat Jibril menyerupakan diri sebagai manusia
utuh sehingga Maryam tidak mengetahui bahwa dia adalah Malaikat.
Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa tidak ada ayat maupun hadits yang
menyatakan secara terus terang bahwa Jibril itu adalah Rohullah. Siapa bilang
Malaikat Jibril tidak pernah disebut ruh? Malaikat Jibril juga disebut dengan
Ruh seperti Asy-Syu'ara: 193-194.
Jauhkanlah Diri dari Dosa Syirik
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Tidak ada orang Kristen atau
Islam yang mau melakukan dosa syirik (menyamakan atau menyekutukan sesuatu
dengan Allah). Lagi Kristen tidak menyembah kemanusiaan Isa Al-Masih, tetapi
keilahian-Nya sebagai Kalimat Allah. Islam dan Kristen juga berusaha memahami
semua konsep Ilahi secara rasional. Namun kita, pengikut agama monoteisme mesti
ingat bahwa pikiran kita mustahil memahami Allah dalam segala keagungan-Nya.
Jadi orang Kristen mengakui, mustahil menjelaskan ke-Tri-tunggal-an Allah
hingga memuaskan pikiran manusia. Juga orang Islam sadar bahwa sulit merukunkan
(mendamaikan) dilema yang terdapat dalam kekekalan Allah dan kekekalan
Al-Quran.
Jawaban Saya: Tidak ada orang Kristen yang mau melakukan dosa
syirik, bohong kalau ada orang kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan demikian. Kafir
Kristen pemuja Yesus benar-benar telah berbuat syirik dengan menjadikan Tuhan
memiliki sekutu yang sehakikat dengan diri-Nya, Yesus dan Roh Kudus. Yesus hanya
manusia biasa yang tidak mempunyai keilahian. Hanya orang kafir saja yang
menganggap Yesus mempunyai keilahian dan memujanya. Jika Yesus memiliki
keilahian, maka tidak ada halangan bagi dirinya untuk menyatakannya dengan
kalimat dan kata-kata yang jelas dan tegas. Keilahian Yesus diperoleh dari kesimpulan
atas asumsi-asumsi sesat kafir Kristen pemuja Yesus dari membaca Injil-Injil palsu
yang ditulis oleh orang-orang yang tidak jelas.
Allah Menyatakan Kasih-Nya Melalui Kalimat-Nya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Walau orang Kristen sulit
memahami Trinitas, mereka bersyukur atas kasih Allah Tri-tunggal. Kalimat Allah
yang kekal masuk ke dalam dunia. Dalam diri Isa Al-Masih Ia hidup sebagai
teladan, manusia sempurna. Akhirnya Ia mati tersalib guna menanggung dosa kita.
Dialah Juru selamat dunia. Ia menyelamatkan setiap insan yang datang
kepada-Nya.
Jawaban Saya: Saya pernah mendengar dari kafir Kristen pemuja Yesus
bahwa Yesus mati untuk menjadi tebusan bagi semua manusia, bukan hanya untuk “orang
percaya” saja. Jika itu benar, untuk apa lagi kafir Kristen pemuja Yesus
terus-terusan berusaha menjadikan semua manusia agar menjadi pemuja Yesus? Jika
kafir Kristen pemuja Yesus percaya bahwa Yesus menebus dosa manusia, berarti
semua manusia telah terselamatkan, bukan?!
Apa Al-Quran mu telah dicurahkan oleh Roh Kudus,berbeda dengan Alkitab yang telah dicurahkan oleh Roh Kudus,dan Al-Quran mu itu telah bahwa tertulis sifat allah swt yg bersifat kontradiksi, serta allah swt tidak penuh kasih yg menyuruh umatnya untuk membunuh kafir membunuh musuh, beda dengan Alkitab yang mengasihi musuh dan berdoa bagi musuh dan orang yang dibenci,pikirkan lah itu kafir iblislam penyembah batu hitam berhala
BalasHapusTerima kasih sekali, pertanyaan Anda bagus sekali. Anda bertanya apakah Al-Qur'an telah dicurahkan oleh Roh Kudus? Jawaban saya, ya tentu saja. Karena yang menyampaikan Al-Qur'an dari Allah SWT ke Nabi Muhammad SAW adalah Roh Kudus sendiri. Perhatikan terjemahan ayat Al-Qur'an berikut:
HapusKatakanlah: "Ruhul Qudus menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (An-Nahl: 102)
Anda bilang kalau Alkitab dicurahkan oleh Roh Kudus, tapi saya tidak yakin ya. Karena sekian lama baca Alkitab, saya tidak pernah menemukan ayat seperti sebagaimana terjemahan ayat Al-Qur'an yang sudah saya kutip. Bahkan penulis Injil Lukas saja blak-blakan kalau tulisannya hasil penyelidikannya sendiri, sama sekali tidak ada peran Roh Kudus di dalamnya. Tuhan dalam Injil Kristen tidak pernah berkata Injil itu wahyu dari-Nya, Roh Kudus juga enggak pernah bilang demikian, bahkan para penulis Injil Kristen, semuanya tidak pernah mengatakan kalau Injil yang mereka tulis adalah firman Allah atau ilham dari Roh Kudus. Yang mengatakan Injil Kristen firman Allah atau ilham dari Roh Kudus itu bapa-bapa gereja sendiri. Anda tahu tidak? Bagi orang-orang Kristen mula-mula, Injil Kristen tidak lebih dari kisah rakyat yang menghibur jiwa. Mereka tidak pernah menganggap Injil Kristen sebagai firman Allah atau ilham dari Roh Kudus. Demikian.
Anda bilang bahwa yang menyampaikan alquran kepada nabi Muhammad itu adalah roh kudus.Padahal di alquran tertulis bahwa alquran diampaikan oleh malaikat Jibril kepada nabi Muhammad. Jadi ..mana yg benar. Sebab Roh Kudus itu Tuhan sedangkan Jibril itu malaikat
BalasHapusDalam Islam Ruhul Qudus adalah sebutan untuk malaikat Jibril, bukan tuhan seperti di yakini oleh kafir Kristen pemuja Yesus.
HapusKesamaan tugas Jibril dan Ruhul Qudus sebagai penyampai firman Allah SWT adalah bukti Ruhul Qudus adalah nama lain dari Malaikat Jibril, sebagaimana anda dapat baca dalam ayat-ayat dan Hadits Shahih di bawah ini;
Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Al-Baqarah: 97)
Katakanlah: "Ruhul Qudus menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (An-Nahl: 102)
Rohul kudus adlh Roh suci yaiti Roh Allah sedangkan Roh kudus bukan jibril krn jibril ciptaan Allah sedangkan Roh kudus tdk di ciptakan tp sdh ada dr awal permulaan sama seperti manusia di berikan roh kekal dari hembusan nafas Allah.Roh tidak di cuptakan tapi sudah ada tapi roh manusia sebagai roh kehidupan yang memberikan hidup kepada jasad.
Hapus