Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Banyak umat Nasrani beranggapan
bahwa “Kelak umat Muslim akan pergi ke neraka dan umat Nasrani akan menuju
sorga”. Walau pernyataan ini terkesan arogan, namun menurut kami tidak
sepenuhnya salah. Sebab Al-Quran berkata “Dan
tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu
bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Sorga bersifat kekal.
Seseorang yang masuk ke dalam nikmatnya sorga atau siksaan neraka, akan tetap
tinggal di sana selama-lamanya. “Barang siapa berbuat dosa dan ia telah
diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”
(Qs 2:81).
Jawaban Saya: Klaim kafir Kristen bahwa hanya mereka saja yang akan
masuk surga telah di jawab oleh Allah SWT empat belas abad yang lalu dengan
firman-Nya, Dan mereka (Yahudi dan
Nasrani) berkata: "Sekali-kali
tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau
Nasrani." Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka.
Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang
benar." (Al Baqarah: 111).
Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan ketertipuan orang-orang Yahudi dan Nasrani oleh
apa yang ada pada diri mereka, di mana setiap kelompok dari keduanya (Yahudi
dan Nasrani) mengaku bahwasanya tidak akan ada yang masuk surga kecuali yang
memeluk agama mereka. Allah SWT menyebut klaim mereka itu sebagai angan-angan
kosong belaka.
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi
neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
(Maryam: 71). Ayat ini sering kali
di kutip dan dipahami secara serampangan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Makna
dari “mendatangi” pada ayat tersebut adalah melintasi atau melewati, bukan
memasuki seperti apa yang mereka katakan. Dalam hadits Shahih Muslim: 267 disebutkan bahwa
kelak di akhirat nanti Allah SWT akan membentangkan shirath di atas neraka.
Untuk masuk surga, semua manusia –baik dia beriman atau kafir- akan melintasi
atau melewati shirath tersebut. Kemudian Allah SWT akan menyelamatkan
orang-orang yang bertakwa sesuai amal perbuatan mereka masing-masing, sementara
itu orang-orang kafir dan pelaku maksiat dibiarkan oleh Allah SWT jatuh masuk
ke dalam neraka.
“Barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Al-Baqarah: 81). Ayat ini
merupakan jawaban Allah atas klaim orang-orang Yahudi yang mengaku bahwa mereka
masuk neraka cuma dalam hitungan beberapa hari saja. Allah menyatakan bahwa
mereka adalah orang-orang yang berdosa dan diliputi oleh dosanya, serta
mengancam orang-orang Yahudi dengan azab neraka yang kekal, bukan hanya
beberapa hari seperti yang mereka klaim. Orang yang di sebut kekal di dalam
neraka itu adalah orang-orang kafir yang dalam hatinya tidak ada iman atau
orang-orang yang mati dalam kemusyrikan. Selain Yahudi, golongan lainnya yang
akan menerima azab neraka yang kekal adalah orang-orang Nasrani atau Kristen,
karena Al-Qur’an menyatakan bahwa mereka telah kafir dengan sebab keyakinan
mereka yang menjadikan Nabi Isa AS sebagai Allah (Al Maa'idah: 17, Al Maa'idah:
72).
Umat Muslim: Neraka Tidak Kekal
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umat Muslim mempunyai pandangan
yang berbeda tentang neraka. Mereka percaya, seseorang yang masuk neraka, suatu
saat dapat berpindah ke sorga. Keyakinan ini di dasari oleh Qs 19:72 yang
berbunyi, “Kemudian Kami akan
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim
di dalam neraka dalam keadaan berlutut”. Dari ayat ini, ada beberapa
pemikiran yang muncul. Pertama, ada orang-orang yang diberi kesempatan untuk
diselamatkan dari neraka, yakni mereka yang bertakwa. Kedua, jika ia adalah
orang bertakwa, mengapa ia harus masuk neraka terlebih dahulu? Dan ketiga, baik
orang bertakwa dan orang zalim sama-sama masuk neraka (Qs 19:71). Jika
demikian, konsep bahwa masih ada kesempatan menikmati sorga setelah di neraka sepertinya
perlu dipertanyakan lagi. Sebab baik orang bertakwa dan orang zalim sama-sama sudah
ditetapkan mendatangi neraka. Dan lagi, konsep ini terlihat tidak mendukung
antara Qs 2:81 dan Qs 19:71.
Jawaban Saya: Umat Islam memang mempunyai pandangan bahwa seseorang
yang telah masuk neraka dapat dikeluarkan dari neraka, untuk kemudian Allah SWT
tempatkan mereka di dalam surga. Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan
tidak menyekutukan Allah SWT, tetapi masih memiliki dosa yang belum dimintakan
ampun kepada Allah SWT. Azab yang mereka terima di neraka dijadikan oleh Allah
SWT sebagai penebus dosa-dosa mereka. Lama mereka tinggal di neraka tergantung
dengan banyaknya dosa yang belum di ampuni Allah SWT. Dasarnya bukan hanya di
surah Maryam: 72, tetapi juga dari hadits shahih berikut ini:
Telah menceritakan kepada kami
'Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari
Ibn Syihab dari 'Atha' bin Yazid allaitsi dari Abu Hurairah para sahabat
bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Tuhan kami pada hari
kiamat nanti? ' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lantas bersabda:...Kemudian Allah menampakkan diri, hingga jika
Allah selesai memutuskan nasib hamba-Nya dan ingin mengeluarkan penghuni neraka
karena rahmat-Nya, Ia perintahkan malaikat untuk mengeluarkan penghuni neraka
siapa saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, yaitu di antara
mereka yang Dia masih ingin merahmatinya, diantara yang bersyahadat bahwasanya
tiada sesembahan yang hak selain Allah, sehingga malaikat mengenal mereka di
neraka dari bekas-bekas sujud, sebab neraka memangsa anak adam selain
bekas-bekas sujud. Allah mengharamkan neraka memangsa bekas-bekas sujud,
sehingga mereka keluar dari neraka dengan badan yang hangus terbakar, mereka
kemudian disiram dengan air kehidupan sehingga tumbuh dibawahnya sebagaimana
biji-bijian tumbuh dalam aliran sungai, kemudian Allah selesai memutuskan
hamba-hamba-Nya dan tersisa di antara mereka seseorang yang menghadapkan
wajahnya ke neraka, dan dialah mantan penghuni neraka yang terakhir kali masuk
surga...(Shahih Bukhari: 6885).
Penganut Semua Agama Tidak Yakin Akan Sorga
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Semua umat manusia sepertinya
telah menipu diri mereka sendiri dengan berusaha mendirikan kebenaran melalui
doa, puasa, dan membayar zakat. Tanpa disadari mereka adalah orang-orang yang
masih dalam kecemasan tentang masa depan di akhirat kelak. Dengan kata lain,
semuanya dengan amalnya berusaha menghindari neraka tetapi tidak memiliki
keyakinan atas sorga.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menyebut semua umat
manusia (umat Islam) menipu diri dengan berusaha mendirikan kebenaran melalui
ibadah yang tidak memberikan keyakinan atas sorga. Mereka berkata seolah-olah
tahu apa yang ada dalam dada manusia. Apa yang dilakukan oleh umat Islam dengan
amalnya bukanlah usaha untuk menipu diri seperti yang mereka katakan. Umat
Islam beramal justru karena yakin amal saleh yang dilakukannya akan
menghindarkan dirinya dari neraka dan sekaligus akan menghantarkannya ke surga.
Jika kami umat Islam tidak yakin amal saleh yang kami lakukan tidak dapat
menjauhkan diri dari neraka dan tidak dapat menghantarkan kami ke surga, untuk
apa kami beramal. Dalam Al-Qur’an sudah sangat jelas disebutkan bahwa orang
yang masuk surga adalah orang-orang beriman dan beramal saleh. Dalil itu sudah
cukup bagi kami untuk yakin bahwa Allah SWT tidak akan mungkin menyia-nyiakan
amal kami. Jika seseorang dapat masuk neraka karena karena perbuatan dosa yang
dilakukannya, mengapa seorang Muslim tidak dapat masuk surga dengan amal
salehnya?
Dalam kehidupan dunia saja kita
tahu harus menanam kalau ingin memetik buahnya. Orang yang sudah menanam pasti
yakin pada saatnya nanti akan memetik buahnya. Tidak mungkin orang yang tidak
pernah menanam mempunyai keyakinan suatu saat akan memetik buahnya. Jika ada
orang yang tidak pernah menanam tetapi yakin suatu saat akan memetik buahnya,
ketahuilah, itulah orang-orang yang menipu dirinya sendiri. Sama persis dengan
kafir Kristen pemuja Yesus, tidak beriman dan beramal tetapi yakin mereka akan
masuk surga. Jika Muslim yang beriman dan beramal saleh saja belum pasti masuk
surga, bagaimana mungkin orang kafir Kristen yang tidak beriman dan tidak
beramal saleh merasa pasti masuk surga. Jadi yang sedang menipu diri di sini
bukanlah umat Islam, tetapi mereka sendiri.
Keyakinan Akan Masuk Sorga Dapat Dimiliki Kita
Isa Al-Masih telah memberikan
jalan keluar atas masalah ini. Dia membuka jalan agar setiap orang dapat
menikmati kekekalan sorga. Tanpa rasa khawatir. Melalui karya keselamatan yang
dilakukan-Nya di atas kayu salib, Isa Al-Masih memberikan jaminan keselamatan
bagi siapa saja yang mau percaya. “. . . Dialah yang akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21). Jelas, hanya
melalui Isa Al-Masih, semua orang dapat hidup kekal di sorga. Kitab Allah
berkata, “Barang siapa percaya kepada Anak [Isa Al-Masih], ia beroleh hidup
yang kekal, tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat
hidup, melainkan murka Allah [neraka] tetap ada di atasnya” (Injil, Rasul Besar
Yohanes 3:36).
0 Response to "Pandangan Al-Quran Tentang Sorga Dan Neraka"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.